JAKARTA, (Panjimas.com) — Atlet nasional cabang olahraga lari yang beberapa waktu lalu baru saja menorehkan prestasi gemilang di Kejuaraan Dunia U-20 di Temperey Finlandia, Lalu Muhammad Zohri ternyata benar-benar mengutamakan Shalat. Hal ini tampak dari Ia ditunggu para awak media usai mencatatkan waktu tercepat kualifikasi lari 100 meter putra pada heat ketiga gelaran Asian Games 2018 di trek Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (25/08).
Setelah menanti hampir sejam lamanya, para awak media merasa kecewa. Sosok Muhammad Zohri tidak muncul juga. Sesi wawancara terhadapnya pun urung dilakukan. Rasa kecewa diungkapkan kerumunan para awak media.
Merasa ada yang janggal, para awak media kemudian menghubungi pelatih Zohri, Eni Nuraini untuk mencari tahu dimana Lalu Muhammad Zohri.
Pelatih Eni mengatakan, Zohri buru-buru meninggalkan venue karena harus menunaikan ibadah Shalat Isya. Masih kata Eni, Zohri baru mau diwawancarai awak media lain waktu.
“Besok-besok saja saat final,” pungkas Eni Nuraini.
Muhammad Zohri menorehkan waktu 10,27 detik dengan finis terdepan pada heat ketiga. Sayang, catatan waktu itu tidak secepat hasil kualifikasi pelari Cina Taipei, Yang Chunhan yang menempuh 10,13 detik. Chunhan pun menempati posisi pertama, disusul Mohamed Abdullah Abkar dari Arab Saudi dengan catatan waktu 10,15 detik. Secara keseluruhan, Zohri hanya menempati posisi kedelapan kualifikasi lari 100 meter putra.
“Kami tidak memintanya bersaing dengan pelari lainnya jadi biar enjoy saja. Jangan dipaksa,” tutur Eni, dikutip dari ROL.
Lalu Muhammad Zohri memang tak dibebani target pada lomba lari 100 meter putra di Asian Games 2018. Akan tetapu, Zohri ditarget meraih medali untuk nomor lari 4×100 meter putra.[IZ]