JAKARTA, (Panjimas.com) — Bencana gempa bumi yang berturut-turut melanda Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak hanya meninggalkan duka mendalam akibat kehilangan sanak saudara, akan tetapi juga mengakibatkan berbagai kerusakan mulai dari rumah, masjid, hingga berbagai infrastruktur dan fasilitas umum. Tentunya bencana gempa ini menganggu denyut nadi aktivitas masyarakat dan pelayanan publik di NTB. Untuk itu, walau saat ini masa tahap tanggap-darurat atau penyelamatan, Pemerintah Pusat dan Daerah diminta mulai merencanakan dan menyiapkan rehabilitasi (perbaikan) dan rekonstruksi atau pembangunan kembali semua kerusakan yang terjadi akibat gempa di NTB.
“Kita berdoa dan kerahkan semua sumberdaya agar proses tanggap-darurat berlangsung optimal sehingga mampu menyelamatkan sebanyak mungkin korban serta memastikan kebutuhan pangan, sandang, tempat berteduh, sanitasi, dan kedapuran bagi para korban terpenuhi. Sembari itu, Pemerintah juga harus bergerak cepat merencanakan dan menyiapkan proses rehab-rekon (rehabilitasi-rekonstruksi),” papar Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (08/08).
Fahira Idris mengungkapkan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang sistemik, terintegrasi dan komprehensif akan mempercepat masyarakat NTB bangkit kembali sehingga geliat aktivitas kembali normal bahkan lebih baik. Untuk tahap rehabilitasi, yang paling utama segera dipulihkan adalah sektor perumahan, kesehatan dan memperbaiki lapangan kerja terutama di sektor pertanian dan pariwisata yang menjadi sektor unggulan di NTB.
“Dua sektor utama NTB yaitu pertanian dan pariwisata harus segera dipulihkan. Tidak boleh terlalu lama terganggu karena menjadi denyut nadi aktivitas provinsi ini. Pelayanan publik dan perbaikan berbagai sarana umum juga harus segera dilakukan agar aktivitas warga dan pemerintahan kembali optimal,” pungkas Anggota DPD RI DKI Jakarta ini.
Selama proses rehabilitasi berlangsung, menurut Fahira, berbagai kerusakan fisik terutama tempat tinggal dan berbagai fasilitas publik seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kantor pemerintahan, secepat mungkin dibangun kembali secara permenen (rekonstruksi). Tentunya, dengan memperhatikan standar konstruksi bangunan yang lebih tahan terhadap bencana.
“Kita doakan dan dukung penuh proses tanggap-darurat, rehab dan rekon berjalan sebaik mungkin. Insya Allah masyarakat NTB segera bangkit kembali dan berbagai sektor kembali menggeliat terutama sektor pertanian dan pariwisata,” tandasnya.[IZ]