SOLO, (Panjimas.com) — Deklarator Parmusi Moedrick Sangidoe mengaku pihaknya sangat kecewa dengan urung hadirnya Usamah Hisyam dalam pertemuan tahunan Da’I, Mubaligh dan Imam Masjid se Jawa Tengah di Amaris Hotel Solo, Sabtu (04/08). Pemboikotan yang dilakukan Usamah Hisyam dinilai merugikan Parmusi.
Untuk diketahui, Ketua Umum Parmusi, Usamah Hisyam absen dalam pertemuan tahunan Da’i, Mubaligh dan Imam masjid se-Jawa Tengah, yang bertajuk “Mensinergiskan Potensi Umat dalam menghadapi Perkembangan Dinamika Geo Politik menuju 2019 Ganti Presiden”.
Padahal momentum tersebut sekaligus menjadi deklarasi dukungan bagi tokoh militer dan Ulama Prabowo Subianto dan Ustadz Abdul Somad sebagai pasangan Capres-Cawapres 2019.
Moedrick Sangidoe khawatir umat Islam akan menilai Parmusi tidak memiliki sikap politik yang jelas, bahkan lebih jauh mengabaikan aspirasi umat Islam.
“Seharusnya Parmusi memberikan sikap politik yang jelas, apalagi Usamah Hisyam masuk dalam GNPF-Ulama Pusat. Mestinya ada rekomendasi politik,” pungkasnya.
Moedrick menuturkan secara historis Parmusi memiliki ikatan dengan Masyumi. Maka sudah seharusnya, Parmusi mengedepankan kepentingan umat Islam.
Parmusi itu lahir asal muasalnya dari Masyumi. Kalau tidak memiliki sikap politik yang jelas akan bubar,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Muhammad Taufiq, MH yang juga merupakan salah satu deklarator Parmusi mengatakan, sebelumnya telah ada pertemuan tahunan da’i, mubaligh dan Imam Masjid se-Jawa Tengah antara DDII dan Parmusi. Namun, Usamah Hisyam menolak jika dalam pertemuan tersebut sekaligus digunakan untuk mendeklarasikan dukungan untuk mengusung Prabowo-UAS sebagai capres cawapres. Padahal dua tokoh tersebut masuk dalam deretan pasangan capres-cawapres yang diputuskan dalam Ijtima Ulama beberapa waktu lalu.
Taufiq mengaku tak heran dengan langkah yang diambil Usamah Hisyam. Sebab Usamah memang pernah tercatat menjadi Pengurus Partai Nasdem Jawa Barat. Padahal seperti diketahui publik, Partai Nasdem sejak awal telah mendeklasikan diri untuk mendukung Jokowi dua periode.
“Alasanya tidak hadir karena nggak mau langsung sebut nama. Saya tidak tau arah dukungannya pada siapa, hanya saja dia pernah menjabat di Nasdem Jabar,” tukas Ketua DPC Ikadin Solo itu.
Sebelumnya, usai menghadiri Musyawarah Kerja dan Orientasi Da’i Pengurus Parmusi Wilayah Jawa Tengah 31 Maret 2018 lalu di Hotel Sahid Jaya Solo, Usamah Hisyam mengatakan membuka peluang untuk memberikan dukungan pada presiden Jokowi untuk kembali menjabat sebagai Presiden RI.
“Apakah membuka diri untuk mendukung petahana, Jokowi? semuanya terbuka, yang penting adalah komitmen, siapapun. Kitakan belum tau siapa yang masuk dalam pencalonan, apakah petahana masuk apakah kandidat lain. Kalau memang ada komitmen keumatan yang rill gak ada masalah,” tandasnya.[IZ]