JAKARTA, (Panjimas.com) — Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo mendesak Presiden Jokowi segera merealisasikan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Yudi Purnomo menyampaikan hal ini menanggapi peringatan satu tahun usai Presiden Jokowi menulis kicauannya tentang kasus Novel melalui akun Twitternya.
Setahun silam, tepatnya Rabu (01/08/2017), Presiden Jokowi melalui akun Twitter resminya menulis, “Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw”.
“Kami tetap menaruh harapan agar Presiden Jokowi juga bersedia membentuk TGPF yang diisi oleh orang-orang yang independen karena selama 16 bulan ini pelaku dan motif teror terhadap rekan kami, Novel Baswedan gagal diungkap,” pungkas Yudi Purnomo, Rabu (01/08).
Ketua Wadah Pegawai KPK ini mendesak Presiden Jokowi segera mengusut tuntas kasus Novel hingga menemukan pelaku dan motif perbuatannya.
“Dituntaskan dalam artian pelakunya ditangkap dan diadili, serta mengungkap motif serta dalang dibaliknya,” tandas Yudi Purnomo.
Wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal usai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.
Sejak peristiwa itu, Novel fokus menjalani serangkaian operasi guna penyembuhan matanya. Proses penyembuhan juga dilakukan di rumah sakit yang berada di Singapura. Menurut hasil diagnosis dokter yang merawatnya pada waktu itu, mata kiri Novel mengalami kerusakan 100 persen. Sementara, mata kanan Novel mengalami kerusakan 50 persen akibat air keras yang disiram ke matanya.[IZ]