JAKARTA, (Panjimas.com) — Perhelatan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2018 yang baru-baru ini digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) secara resmi ditutup pada Sabtu (28/07) malam. Salah satu poin penting dalam pembahasan sekitar 600 Ulama dan tokoh ini adalah mengenai estafet kepemimpinan bangsa pada tahun 2019 mendatang.
Dalam Hasil dan Rekomendasi mengenai ‘Calon Pemimpin Nasional’ disebutkan bahwa peserta Ijtima Ulama memberikan mandat pada Habib Rizieq Syihah terkait dinamika pilpres 2019 mendatang
“Menyatakan mandat kepada Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama, Habib Rizieq Syihab, untuk mengambil keputusan atas dinamika yang berkembang dalam proses pemilihan Presiden 2019”, demikian salah satu poin rekomendasi terkait kepemimpinan nasional.
Selain itu, peserta Ijtima Ulama juga merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai kandidat Capres dan Habib Salim Segaf Al Jufri serta Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai kandidat cawapres melaluui Koalisi Keumatan.
Berikut poin-poin rekomendasi terkait kepemimpinan nasional ;
Rekomendasi Calon Pemimpin Nasional
1.Merekomendasikan:
a.Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto – Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri.
b.Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto – Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA. Sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
2.Mengikat seluruh peserta Ijtima untuk memberikan dukungan kepada calon presiden yang direkomendasikan melalui surat keputusan ini.
3.Mewajibkan peserta Ijtima untuk menyosialisasikan hasil rekomendasi ini kepada umat Islam Indonesia.
4.Menyatakan mandat kepada Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama, Habib Rizieq Syihab, untuk mengambil keputusan atas dinamika yang berkembang dalam proses pemilihan Presiden 2019.
Berpihak Pada Pribumi dan Kaum Muslimin
Berdasarkan Hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2018, Calon Presiden kedepan harus memiliki keberpihakan pada pribumi dan umat Islam, demikian menurut pernyataan Wakil Ketua Penyelenggara Acara (Organizing Committee) Ustadz Dani Anwar yang disampaikan kepada para awak media dan wartawan di media room Hotel Peninsula, Jakarta pada Sabtu (28/07) sore.
Selain itu, Calon Presiden kedepannya juga harus mampu menjaga kedaulatan negara. Hal ini mencakup kemampuan melindungi segenap bangsa dari intervensi dan kendali pihak asing serta bebas dari faham komunisme, liberalisme, sosialisme, kapitalisme dan aliran sesat.
Yang perlu dicatat, Hasil Ijtima Ulama juga menekankan bahwa calon presiden kedepan wajib berpihak dan membela kepentingan kaum muslimin.
Komisi Politik akhirnya menghasilkan beberapa keputusan penting, diantaranya menyusun kriteria ideal sebagai pemimpin muslim. Selanjutnya kriteria pemimpin ini pun dibagi 2 (dua) lagi, yakni Kriteria Umum dan Kriteria Khusus.
Kritera Ideal Calon Pemimpin dan Pejabat Publik yang akan Dipilih oleh Umat:
A.Kriteria umum:
1.Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
2.Memiliki ilmu dan kompetensi dalam penyelenggaraan negara yang konsisten dengan pembukaan UUD 1945
3.Sehat jasmani dan rohani
4.Memiliki keberpihakan kepada pribumi dan umat Islam
5.Mampu menjaga kedaulatan negara dan melindungi segenap bangsa dari intervensi dan kendali pihak asing serta bebas dari komunisme, liberalisme, sosialisme, kapitalisme dan aliran sesat.
B.Kriteria khusus:
1.Muslim yang taat beribadah dalam arti luas
2.Memiliki karakter jujur, terpercaya, cerdas dan tabligh
3.Memahami substansi pembukaan UUD 45 sesuai khittah perjuangan kemerdekaan Indonesia
4.Kemampuan manajerial kepemimpinan
5.Keberpihakan dan pembelaan terhadap kepentingan Islam.[IZ]