JAKARTA, (Panjimas.com) — Perhelatan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2018 yang baru-baru ini digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) secara resmi ditutup pada Sabtu (28/07) malam. Adapaun dalam perhelatan ini peserta Ijtima Ulama dibagi menjadi empat komisi, diantaranya ; Komisi Politik, Komisi Ekonomi, Komisi Dakwah dan Komisi Lembaga dan Organisasi.
“Gerakan Indonesia Shalat Subuh Berjamaah dan Gerakan Anti Pemurtadan menjadi rekomendasi para ulama dalam bidang Dakwah Khusus. Tidak lupa juga pemberantasan aliran sesat juga merupakan program prioritas untuk memberdayakan umat Islam dan membentengi akidah umat Islam,” ujar ustadz Dani Anwar.
Adapun, Komisi Dakwah menghasilkan tiga program dakwah khusus, yakni Gerakan Indonesia Shalat Subuh Berjamaah (GISS), Gerakan Anti Pemurtadan dan Pemberantasan Aliran Sesat.
“Ketiganya merupakan program prioritas untuk memberdayakan umat Islam dan membentengi akidah umat Islam,” demikian poin dalam rekomendasi Ijtima Ulama.
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Hotel Peninsula Jakarta ini diikuti oleh 600 ulama dan tokoh nasional dari seluruh provinsi di Indonesia. Perhelatan ini dibuka oleh Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama Habib Muhammad Rizieq Syihab pada Jumat (27/07). Hadir dalam pembukaan sejumlah ulama tokoh nasional dan lima pimpinan partai politik, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS M. Sohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Suharto).[IZ]