JAKARTA, (Panjimas.com) — Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon turut angkat bicara mengenai adanya aksi penghadangan dan persekusi terhadap Bunda Neno Warisman dan rombongan aktifis gerakan #2019GantiPresiden di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (28/07) malam. Fadli Zon menilai kinerja aparat kepolisian tak becus dalam mengamankan objek vital seperti Bandara, demikian pernyataannya melalui Twitter.
“Aparat ngadepin gini aja ga becus. Bandara instalasi vital, kok dibolehkan demo. Jgn double standard menegakkan aturan. #2019GantiPresiden,” pungkasnya melalui akun @fadlizon.
Fadli Zon menegaskan objek vital seperti bandara seharusnya steril dari aksi unjuk rasa.
Wakil Ketua DPR RI ini pun menuding kelompok yang melakukan aksi persekusi tersebut di bandara, merupakan kelompok yang anti-dmeokrasi dan melakukan aksi teror dan ancaman.
“Inilah mrk yg sebenarnya anti demokrasi, tak siap berbeda pendapat. Maunya teror, ancam n menghalalkan segala cara”, tandasnya.
Fadli pun mengapresiasi para aktifis gerakan #2019GantiPresiden yang memiliki kesadaran bergerak dan semangat juang tinggi.
“Mereka yang ikut bergerak dengan #2019GantiPresiden adalah mereka yang punya kesadaran dan semangat juang. Tak akan takut diancam-ancam model demo atau teror”, imbuhnya.
Bahkan tak sampai disitu, saat hendak keluar pun mobil rombongan #2019GantiPresiden dilempari batu, sementara aparat membiarkan demo berlangsung hingga malam hari.
“Barusan Mb Neno, Alang dkk sempat keluar dari bandara tapi ada kelompok “radikal” ygang lempar batu ke mobil mereka. Demo dibiarkan hingga malam di bandara”, paparnya.
Wakil Ketua DPR RI ini pun mengajak masyarakat Batam untuk senantiasa menjaga konstitusi dan menghormati kebebasan berpendapat di muka umum.
“Warga Minang di Batam, mari ikut menjaga konstitusi. Dukung hak rakyat, hak Mb Neno Warisman dkk untuk deklarasi #2019GantiPresiden di Batam”, tukasnya.
Mulai pukul 17.30 WIB Sabtu (28/07) hingga 01.00 WIB Ahad (29/07), Sekitar 7,5 jam lamanya Neno Warisman dan rombongan Gerakan #2019GantiPresiden tersandera di Bandara Hang Nadim Batam. Hal ini akibat persekusi dari Ormas Banser dan Relawan Projo yang menolak dan malarang kehadiran Bunda Neno dan para aktifis #2019GantiPresiden.
Ironisnya, Aparat Kepolisian Batam bukannya melindungi dan mengamankan Bunda Neno Warisman dan rombongannya, malah menyandera tanpa kejelasan. Bahkan membeli makanan pun tak diizinkan aparat kepolisian, demikian menurut keterangan pengacara Mursal, SH yang turut bersama rombongan.[IZ]