JAKARTA, (Panjimas.com) — Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2018 akhirnya berhasil menyepakati kriteria calon pemimpin Muslim. Hal ini disampaikan dalam pembahasan komisi-komisi pada hari kedua pelaksanaan Ijtima, Sabtu (28/07), demikian menurut pernyataan Wakil Ketua Penyelenggara Acara (Organizing Committee) Ustadz Dani Anwar yang disampaikan kepada para awak media dan wartawan di media room Hotel Peninsula, Jakarta pada Sabtu (28/7) sore.
“Adapun pembagian Komisi komisinya ada : Komisi Politik, Komisi Ekonomi, Dakwah dan Kelembagaan. Namun khusus Komisi Politik terjadi dinamika yang luar biasa dalam pembahasannya oleh para peserta musyawarah,” tutur Ustadz Dani Anwar saat konferensi pers.
Komisi Politik menghasilkan beberapa keputusan penting, diantaranya menyusun kriteria ideal sebagai pemimpin muslim. Selanjutnya kriteria pemimpin ini pun dibagi 2 (dua) lagi, yakni Kriteria Umum dan Kriteria Khusus.
Berikut kriteria pemimpin yang disebutkan oleh Dani Anwar :
Kriteria Umum:
- Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
- Memiliki Ilmu dan kompetensi dalam hal penyelenggaraan negara yang konsisten dengan pembukaan UUD 1945
- Sehat jasmani dan rohani
- Memiliki keberpihakan kepada pribumi dan umat Islam
- Mampu menjaga kedaulatan negara dan melindungi segenap bangsa dari intervensi dan kendali pihak asing serta bebas dari : komunisme, liberalisme, sosialisme, kapitalisme dan aliran sesat.
Kriteria Khusus:
- Muslim yang taat beribadah dalam arti luas
- Memiliki karakter jujur, terpercaya, cerdas dan tabligh
- Memahami substansi pembukaan UUD 45 sesuai khittah perjuangan kemerdekaan Indonesia
- Kemampuan manajerial kepemimpinan
- Keberpihakan dan pembelaan terhadap kepentingan Islam
“Update terbarunya baru itu yang bisa kita sampaikan kepada media. Selanjutnya nanti komisi politik akan merampungkan agenda pembahasan program-program kerja pemimpin muslim dan membuat pernyataan fakta integritas,” pungkasnya.[ES]