BATAM, (Panjimas.com) — Bunda Neno Warisman beserta rombongan Relawan Nasional Gerakan #2019GantiPresiden setibanya di Bandara Hang Nadim, langsung diamuk massa baik di area dalam dan luar bandara.
Setibanya melalui garbarata sejumlah aparat keamanan langsung mengambil foto Neno Warisman dan mengamankan laju rombongan #2019GantiPresiden menuju areal dalam bandara. Tanpa diduga aparat keamanan menghentikan rombongan Neno Warisman.
Pengacara Mursal SH menjelaskan kepada pihak Kepolisian bahwa Indonesia negara hukum.
“Kita ini negara hukum, hormati hukum yang berlaku,” jelas Mursal kepada para aparat kepolisian.
Semenit kemudian seorang pria melakukan aksi anarkis di areal dalam Bandara Hang Nadim Batam yang seharusnya steril.
“Tangkap pengkhianat NKRI. Tangkap” teriak pelaku penyerang neno warisman dari jarak sekitar 3 meter dengan menendang tempat sampah alumunium.
Kegaduhan ini berlangsung 5 menit karena sejumlah aparat keamanan bandara dan kepolisian segera meringkus pelaku yang terus berteriak-teriak itu.
“Saya jengah baru keluar dari garbarata kok banyak orang yang foto-foto saya. Lalu tiba-tiba ada orang menyerang saya dan berteriak pengkhianat nkri, saya tegaskan gerakan #2019GantiPresiden tidak melanggar hukum dan sesuai konstitusional,” urai Neno Warisman sebagai Presidium #2019GantiPresiden.
Rombongan aktifis gerakan #2019GantiPresiden sebelumnya tidak mengetahui ada penghadangan dan aksi persekusi terhadapnya. Mereka baru mengetahui bahwa terdapat sekitar 80 orang pendemo Projo dan Banser yang menolak kehadiran mereka di Batam.
Sementara itu penulis lagu #2019GantiPresiden, Sang Alang menilai Projo dan Banser tak pandai dalam berdemokrasi.
“Mereka tidak paham demokrasi, mereka harus profesional bahwa kita berbeda dan itulah demokrasi.” tandas Sang Alang.
Ustadz Idrus yang baru saja keluar Bandara dilukai pendemo dan saat ini pelaku sudah diamankan aparat keamanan, demikian menurut pesan yang diterima panjimas.[IZ]