SOLO, (Panjimas.com) — Embarkasi Surakarta, Jawa Tengah, dijadikan tempat percontohan penerapan pemeriksaan biometrik atau identitas diri jamaah calon haji dengan kesesuaian retina mata dan sidik jari, penyelenggaraan haji di Indonesia.
“Dari 12 Embarkasi di Indonesia tiga yang sudah menerapkan pemeriksan biometrik ini, yakni Surakarta, Jakarta, dan Surabaya, tetapi Embarkasi Surakarta yang menjadi pilot project,” pungkas Kepala Subag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surakarta Afief Mundzir di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak Boyolali, Senin (16/07).
Ia mengatakan pada penyelenggaraan haji tahun sebelumnya pemeriksaan biometrik dilaksanakan di bandara kedatangan di Mekkah dan Jeddah, Arab Saudi, yang banyak memakan waktu lama karena kendala bahasa.
Namun, pada penyelenggaraan haji tahun ini, pemeriksaan biometrik dipindahkan ke setiap embarkasi tujuannya untuk memudahkan perjalanan jamaah calon haji. Jamaah setelah pesawat terbang mendarat di Tanah Suci diperiksa paspornya, dan mereka langsung naik ke bus masing-masing menuju ke pemondokan.
“Pemeriksaan biometrik ini, lebih menyingkat waktu perjalanan jamaah. Ada 20 unit alat biometrik yang sudah disiapkan di Asrama Haji Donohudan Boyolali,” imbuhnya, dikutip dari Antara.
Afief mengatakan dari pengalaman sebelumnya saat pemeriksaan alat biometrik di bandara di Arab Saudi, kendala bahasa menjadi persoalan utama. Jamaah meski ada petugas kloter pendamping, tetapi sering terjadi salah paham dalam proses pemeriksaan.
Menurut Kasubbag Humas PPIH Embarkasi Surakarta ini, saat proses pemeriksaan ada otoritas dari petugas Kantor Imigrasi atau Kedutaan Arab Saudi yang ikut langsung memantau di Embarkasi, sehingga tidak memakan waktu banyak.
“Hasil penerapan di Embarkasi Surakarta akan menjadi tolak ukur sistem yang baru pertama kali dilakukan dalam proses pemberangkatan jamaah calon haji,” jelasnya.
PPHI Embarkasi Surakarta akan memberangkatkan kelompok terbang (Kloter) pertama sebanyak 359 jamaah calon haji asal Tegal Jateng sekitar pukul 05.35 WIB dari rencana total sebanyak 95 kloter, pada Selasa (17/07).
Rombongan jamaah calon haji kloter pertama tersebut dilepas oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melalui upacara pelepasan di Gedung Muzdalifah Asrama Hadi Donohudan Boyolali, sekitar pukul 01.00 WIB. Jamaah kemudian langsung menuju ke Bandara Adi Soemarmo untuk diterbangkan ke Tanah Suci.[IZ]