BEKASI, (Panjimas.com) — Setelah mendengarkan kronologi penangkapan Ustadz Sodikin hingga penahanan yang dinilai tidak sesuai prosedur, serta hasil audiensi dengan pihak Polresta Bekasi Kota, sejumlah perwakilan ormas Islam se-Bekasi yang hadir dalam pertemuan di Masjid Al Muhajirin memberikan tanggapannya.
Tidak sedikit di antara perwakilan ormas Islam yang berpendapat untuk mengerahkan massa melakukan aksi di Polresta Bekasi Kota untuk membebaskan Ustadz Sodikin.
“Insya Allah kami siap untuk mengerahkan massa dari kota dan kabupaten,” ujar salah satu perwakilan ormas Islam, Kamis (12/07) malam.
Selain menggelar aksi, ada pula yang berpendapat untuk memilih jalur hukum seperti pra peradilan. Tidak hanya itu, ada juga yang lebih memilih memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam menuntaskan kasus Ustadz Sodikin itu.
“Mulai sekarang jangan lagi kita berharap sama makhluk, kita minta pertolongan sama Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan satu lembar atau satu juz bacaan al-Qur’an kita supaya ustadz kita, Sodikin dibebaskan,” tegas salah seorang aktivis Bekasi.
Pertemuan tokoh se-Bekasi, baik kota maupun kabupaten yang mendukung Ustadz Sodikin untuk dibebaskan dari tahanan Polresta Bekasi Kota terus digelar. Para ulama, tokoh, aktivis, dan umat Islam hingga saat ini masih mengupayakan agar kasus Ustadz Sodikin bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Forum Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB) pun yakin bahwa kasus Ustadz Sodikin adalah rencana Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menguatkan ukhuwah Islamiyah ulama, tokoh, aktivis, dan umat Islam se-Bekasi.
Untuk diketahui, Ustadz Sodikin ditangkap polisi pada hari Ahad, 27 Mei 2018 dengan dugaan menyebarkan informasi palsu terkait “Perang Salib Gereja Santa Clara”.
Perwakilan pimpinan Pondok Pesantren Al Khoirot, Ustadz Amin Sholeh menyatakan, bahwa ketika Sodikin mendapatkan gambar berupa selebaran “Perang Salib Gereja Santa Clara”, ia hanya bertanya kepada anggota grup pesantren di Whatsapp terkait kebenaran berita itu.
Hal itu juga dikuatkan oleh sahabat Ustadz Sodikin, Ustadz Roni, yang berada dalam satu grup Whatsapp yang sama.
“Dia nanya, berita ini (Perang Salib Gereja Santa Clara) bener atau enggak?” kata Ustadz Roni, di Masjid Al Muhajirin, Bekasi, Kamis (12/7) malam. [DP]