JAKARTA, (Panjimas.com) — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengatakan umat Islam harus memahami politik dan turut serta berpolitik. Ia menghimbau agar umat Islam jangan mau diadu domba sehingga memiliki kekuatan dalam membangun bangsa.
“Harus mengerti politik. Umat Islam 85 persen. Kekuatan yang besar ini kalau tidak bisa mengkonversi ya tidak memiliki kekuatan politik apa-apa. Untuk politik yang berpihak pada umat, cinta rakyat cinta ulamanya,” pungkasnya saat memberikan sambutan dalam Tabligh Akbar bersama Ustad Salim A Fillah yang bertajuk “Membangun Keluarga Islami: di Masjid Al-Akhbar, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Ahad (08/07) sore, dilansir dari Antara.
Zulkifli Hasan mengatakan, apabila umat Islam tidak mau berpolitik, umat Islam justru akan dirugikan. Sebab, dengan iklim demokrasi saat ini, maka suara umat Islam sangat penting untuk dapat menempatkan para wakilnya di DPR maupun calonnya sebagai Presiden.
Pria yang akrab disapa ‘Zulhas’ ini pun mencontohkan, DPR sebagai lembaga negara yang bertugas membuat Undang-Undang (UU) memiliki kewenangan dalam membuat aturan yang penting dalam bernegara. Bila umat Islam tidak ada maka bisa saja aturan yang dibuat pun tidak sesuai dengan ajaran Islam.
“Kalau UU makai peci haram, bisa haram itu,” tandasnya mencontohkan besarnya pengaruh Undang-Undang dalam bernegara.
Selain itu, menurutnya, Umat Islam juga harus berperan dalam perekonomian dan menjadi pengusaha-pengusaha yang disegani.
Ia mengatakan, selama ini sektor ekonomi umat Islam masih lemah. Umat Islam harus mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan guna menguasai perekonomian. Kemiskinan akan membuat umat Islam tak memiliki kekuatan.
“Ekonomi ini tidak bisa diminta. Eh saya minta kaya, tidak bisa. Kita harus melawan dikatakan sumbu pendek, malas-malas, miskin-miskin. Kita harus melawan, melawan dengan berubah, ” paparnya.
Zulhas mengingatkan di masa lalu, ketika peradaban Islam mampu mengalahkan peradaban Romawi maupun peradaban Persia, para ulama merupakan para politisi, para saudagar, dan para politisi handal.[IZ]