JAKARTA, (Panjimas.com) — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan sebagai pusat keagamaan, Masjid bisa menjadi tempat pendidikan politik.
“Dari masjid inilah pendidikan politik berjalan. Tapi politik yang mencerdaskan, politik moral dan bukan pada pilihan-pilihan politik,” pungkasnya, dilansir dari Antara.
Dalam hal ini, Ia menjelaskan Masjid mestinya menjadi pusat pendidikan, pencerdasan, dan pendewasaan politik.
Menurutnya, akan lebih baik kalau kegiatan di masjid tidak mencakup kegiatan yang mengarahkan pada partai atau calon tertentu.
“Ketika menyangkut politik praktis, karena itu arena masjid, tidak dijadikan sebagai pusat politisasi untuk kepentingan politik tertentu,” ujarnya.
Ia menghimbau agar tak menjadikan Masjid sebagai pusat politik praktis.
“Muhammadiyah itu paling depan sejak dulu untuk mengajak masyarakat, termasuk warganya sendiri agar tidak menjadikan masjid sebagai pusat politik praktis dan politisasi,” jelas Haedar Nashir di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (05/07), usai menerima Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.[IZ]