SOLO (Panjimas.com) — Ulama, Tokoh, dan ribuan Umat Islam se-Solo Raya Ahad (01/07) malam mendeklarasikan diri sebagai relawan #2019GantiPresiden, pada akhir perhelatan ‘Silaturahmi dan Sarasehan Takmir Masjid dan Taklim Ummahat se-Soloraya’ di Gedung Ar-Rahman Pajang, Solo.
Berikut pernyataan deklarasi ;
“Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah wahdahu la syarikalah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullah”
“Dengan kesadaran tinggi akan bahaya yang mengancam bangsa Indonesia, negara dan umat Islam, dan keyakinan kuat bahwa Islam memberikan solusi terhadap segala permasalahan. Allahu Subhanahu Wa Ta’ala memberikan pertolongannya, Islam memberikan konsep penyelesaiannya, Rasulullah memberikan keteladanan dengan kesadaran tinggi akan kewajiban untuk menyelesaikan permasalahan Indonesia sebagai negara kuat, Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghoffur.”
“Kami umat Islam Surakarta disertai tim relawan Jakarta mendeklarasikan diri sebagai relawan untuk menyukseskan tahun 2019 Ganti Presiden yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, menempatkan syariat Islam, mengantarkan Indonesia sebagai negara Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghoffur,”
“Allahu Akbar Wa Lillahi ilham”
Demikian ucap Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Dr. Muinudinillah Basri saat membacakan deklarasi relawan 2019GantiPresiden yang kemudian diikuti ribuan peserta secara lantang dan tegas.
Dalam deklarasi ini tampak hadir para inisiator gerakan dan para deklarator relawan nasional #2019GantiPresiden yakni Mardani Ali Sera, Neno Warisman dan pencipta lagu #2019GantiPresiden John Sang Alang.
Mardani Ali Sera menuturkan setelah kota Solo, akan dilanjutkan dengan deklarasi relawan #2019GantiPresiden di beberapa kota lainnya.
“Nanti 22 Juli di Sumatera Utara, 28 Juli di Sukabumi dan nanti terus muter, Insya Allah,” pungkas salah satu Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kepada panjimas.com, usai Silaturahmi dan Sarasehan Takmir Masjid Solo Raya, Ahad (01/07) malam.
Salah satu poin pertemuan tersebut adalah seruan untuk menjadikan menjadikan masjid sebagai tempat untuk menyelesaikan permasalahan umat dan bangsa Indonesia, sesuai dengan tajuk “Dari Masjid, Kita Selesaikan Problematika Umat dan Bangsa Indonesia”.[IZ]