SOLO, (Panjimas.com) — Deklarator Nasional Relawan #2019GantiPresiden, Dr. Mardani Ali Sera turut memberikan tanggapan kritisnya terkait kenaikan harga bbm (bahan bakar minyak) baru-baru ini.
Mardani menuturkan bahwa kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bbm saat keadaaan rakyat masih dalam ekonomi sulit serta tanpa pengumuman sebelumnya ini, sebagai suatu bentuk kejahatan kebijakan publik.
“Kejahatan dari pemerintah ketika masyarakat masih dalam keadaan ekonomi yang berat, tiba-tiba bbm naik tanpa ada persiapan tanpa ada pengumuman masyarakat berhak untuk bertanya kenapa kenaikannya begitu mendadak, ada apa?”, pungkasnya kepada panjimas.com usai acara “Silaturahmi dan Sarasehan Takmir Masjid dan Taklim Ummahat se-Soloraya” di Gedung Ar-Rahman Pajang, Solo, Ahad (01/07) malam.
Ia mengatakan masyarakat berhak mempertanyakan kenaikan bbm ini. Ketua DPP PKS ini pun menegaskan ketidakbecusan pemerintah dalam memimpin negeri ini, sehingga tanpa pemberitahuan terlebih dahulu menaikan harga bbm.
“Tetapi kalau kami sederhana itu menunjukkan bahwa pemerintah yang tidak memiliki kapasitas untuk memimpin negeri ini”, ujarnya.
Sementara itu, pada hari Senin melalui akun Twitternya, Mardani mengunggah kicauannya mengenai harga bbm yang terus naik, rupiah yang terus melemah, dan tenaga kerja asing semakin banyak.
“Harga BBM terus naik, rupiah semakin melemah, tenaga kerja asing semakin banyak,” kicaunya.
Oleh karena persoalan-persoalan penting itu, Mardani mengatakan pihaknya serius untuk mengganti presiden di Pilpres 2019.
“Kami serius mengganti Presiden di pilpres 2019. #2019GantiPresiden,” kicau Mardani.[IZ]