SOLO, (Panjimas.com) — Ulama, Aktifis dan Tokoh dari berbagai elemen organisasi muslim menggelar pertemuan dalam rangka Silaturahmi dan Kongres Ulama se-Jawa Tengah, Jumat (22/06) malam.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Purwo Hamijayan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Jum’at (22/6) malam tampak dihadiri hampir seribuan peserta dari seluruh Jawa Tengah.
Dengan mengambil tajuk “Jawa Tengah Bangkit Bersama Ulama”, Silaturahim dan Kongres Ulama se-Jawa Tengah dihadiri dari berbagai macam eleman seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Majelis Tafsir Al-Quran (MTA), Al-Irsyad, Jamaah Tabligh, para Habaib serta perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah.
Berdasarkan pantauan panjimas.com, tampak hadir Wakil Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI Pusat Irjen Pol (Purn) Anton Tabah Digdoyo, Ketua MUI Solo Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah KH. Ali Muhson, Ketua DSKS Ustadz Dr, Muinidinillah Basri, KH. Muhammad Halim, KH. Muh. Ali Naharussurur, KH. Ahmad Qomaruzzaman, Ketua DDII Jawa Tengah Ustadz Aris Munandar Al-Fattah, dan para ulama asatidz, da’I serta aktifis Islam lainya.
Selain itu hadir pula para ulama, cendekiawan Muslim dan tokoh masyarakat dari Majelis Cendikia Keraton Nusantara, Lembaga Samanhudi Cokroaminoto, Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Majelis Ulama Karaton Nusantara, Alumni Persaudaraan 212, Majelis Ulama Karaton Nusantara, Komunitas Masjidku Makmur, Forum Silaturahmi Antar Masjid, Laskar Pembela Islam, Jamaah Anshoru Syariah (JAS), Al-Ishlah dan Annas.
Ketua Panitia Warsono Nurhadi mengatakan pola fikir umat saat ini menginginkan perubahan. “Saya melihat umat ini sudah saatnya ingin perubahan dan persatuan secara bersama-sama, kami mengakomodir dan mewadahi semua yang menginginkan perubahan itu,” pungkasnya kepada panjimas.com Jumat (22/06) malam usai perhelatan Kongres Ulama di Baluwarti, Surakarta.
Ia menuturkan Umat Islam dihadapkan dengan situasi dimana harus bergerak menginisiasi perubahan. Silaturahmi ini bertujuan menggalang persatuan ulama, umat dan keraton sebagai simbol penguasa.
“Saya kira ini momen yang pas untuk mengakomodir bersatunya para ulama, yang pasti akan ada hikmah kebaikan,” ujarnya.
Ketua Elemen Muslim Surakarta (El Musa) ini menekankan pentingnya persatuan ulama dan umat serta umaro (pemimpin) baik di segala aspeknya. “Bersatunya ulama dari sisi budayanya, ekonominya, politiknya, dakwahnya, kita kan mengembangkan dakwah yang santun”, paparnya.
Ia menjelaskan tujuan Silaturahim dan Kongres Ulama se-Jawa Tengah ini adalah persatuan umat Islam.
“Karena Islam itu mengajarkan Rahmatan Lil Alamin dan Kaffah, disampaikan oleh beberapa ulama tadi kan, kita bicara politik biasa, bicara ekonomi boleh, syariah boleh, budaya boleh, itu yang akan kita tuju nanti, persatuan umat Islam”, tegasnya.
“Persatuan umat Islam dalam langkah ekonomi dalam langkah politik dan langkah budaya”, pungkasnya.[IZ]