JAKARTA, (Panjimas.com) – Wonderful Indonesia meraih tiga penghargaan sekaligus dalam acara The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015, Model The Fastest Growing Tourism Sector di Abu Dhabi Uni Emirat Arab.
Ketiga penghargaan itu yakni World’s Best Family Friendly Hotel dimenangkan oleh Sofyan Hotel Betawi Jakarta. Dua penghargaan lainnya diborong Lombok Nusa Tenggara Barat dengan kategori World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Tourism Destination.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan penghargaan ini merupakan keberhasilan dalam perencanaan memperkuat promosi Kemenpar melalui branding, advertising, dan sale. Selain itu juga dukungan Presiden Joko Widodo serta insan pariwisata dalam memberikan vote.
“Kemenangan itu harus direncanakan, bukan kebetulan dan datang tiba-tiba,” ujar Menteri Arief, Rabu (21/10/2015). Seperti dilansir bisnis.
Penghargaan internasional ini menjadi kado istimewa bagi bangsa Indonesia dan juga menajamkan posisi Lombok sebagai destinasi halal tourism kelas dunia.
Diketahui bahwa pasar Timur Tengah paling besar menghabiskan uangnya di Indonesia adalah negara UEA yakni sekitar US$1.700 per kepala, disusul Arab Saudi US$1.500 per kepala.
Hotel Sofyan Betawi lolos sebagai pemenang setelah mengalahkan Gloria Hotel Dubai dan Landmark Hotel Dubai.
Sedangkan Lombok sebagai World’s Best Halal Honeymoon Destination menggeser rival-rivalnya yakni Abu Dhabi, UEA, Antalya Turki, Krabi Thailand, dan Kuala Lumpur Malaysia.
Kemudian World’s Best Halal Tourism Destination menungguli Abu Dhabi, Amman Jordan, Antalya Turki, Kairo Mesir, Doha Qatar, Istanbul Turki, Kuala Lumpur Malaysia, Marrakech Maroko, dan Teheran Iran.
Total award sebanyak 14 kategori. Dari jumlah itu, Indonesia bisa menembus lima kategori dalam putaran final yakni selain tiga di atas juga World’s Best Cuktural Destination, World’s Best Culinery Destination.
“Selamat kepada Sofyan Hotel dan Lombok yang sudah punya reputasi di pasar Halal. Ini bukan akhir dari perjuangan, tetapi justru awal untuk membangun dan mempertahankan reputasi,” ujar Arief.