TOLIKARA (Panjimas.com) – Hingga pukul 22.00 WIT, Tolikara, Papua sepi dari kumandang gema takbir. Berdasarkan pengamatan lapangan tim Komat Tolikara, yang terdengar justru suara musik disko remix oleh beberapa orang pemuda dan anak-anak. Tak hanya ikut bernyanyi, para pemuda itu pun berjoget dan sesekali mengeluarkan suara teriakan.
Saat laporan ini dibuat, suara musik dan teriakan itu masih terdengar memekakan telinga. Ironinya, suara gaduh itu berada sekitar 30 meter dari Masjid Koramil Khairul Ummah yang berada di Komplek Markas Koramil Karubaga.
“Kebiasaan mereka memang berpesta dan biasanya dibarengi mabuk minuman keras,” terang Ketua TPF Komite Umat untuk Tolikara, Ustadz M Zaaf Fadzlan Garamatan, Rabu (23/9/2015).
Sementara itu, warga Muslim nampak masih sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Idul Adha esok hari. Sejak sore hari, beberapa panitia Idul Adha mempersiapkan pelaksanaan shalat Idul Adha yang akan dilaksanakan di lapangan Markas Koramil Karubaga. Namun, hingga berita ini dilaporkan, hujan lebat mengguyur Tolikara.
“Semoga besok cuaca cerah, sehingga shalat bisa dilaksanakn di lapangan. Sebab, masjid tidak akan menampung jamaah shalat Idul Adha,” ujar Ali Mukhtar, tokoh Muslim Tolikara.
Alasan Ali bisa dimaklumi. Pasalnya, sejak dua hari kebelakang, banyak tamu-tamu yang datang ke Tolikara. Baik pejabat pusat, ormas Islam, tentara, termasuk juga jurnalis dari berbagai media massa.
“Bahkan, ibu Mensos juga menginap malam ini di Tolikara untuk memastikan shalat Idul Adha esok hari berjalan aman,” tutur Ali Mukhtar.
Shalat Idul Adha nanti dijadwalkan yang akan menjadi khatib Ustadz Fadzlan Garamatan, sementar imam shalat Syaikh Ali Jaber. [AW/Ahmad Damanik]