SOLO (Panjimas.com) – Lebih dari 2000 guru ngaji Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) berkumpul di Masjid Nurul Huda komplek Universitas Sebelas Maret di Solo pada Ahad 9/11. Ribuan guru ngaji ini sedang melaksanakan silaturahmi akbar Lembaga Koordinasi Guru (LKG) TPQ dan berkoordinasi agar TPQ di masjid-masjid yang mereka kelola berjalan lebih baik.
Sementara untuk mewadahi anak-anak TPQ yang sudah menginjak remaja maka Lembaga Koordinator TPQ dalam acara ini juga meresmikan sebuah gerakan yang dinamakan Lembaga Koordinasi Remaja Masjid Solo Raya. Acara pengukuhan dilakukan oleh perwakilan remaja masjid yang diresmikan oleh Ketua MUI Surakarta Prof Dr Zainal Arifin Adnan.
Untuk memotivasi para guru ngaji, panitia silaturahmi menghadirkan da’i-da’i nasional yaitu ustadz Fadlan Garamatan (asal Papua), Ustadz Bachtiar Nasir (Sekjend MIUMI) dan KH Syuhada Bahri (Ketua DDII). Namun karena berhalangan hadir KH Suhada Bahri diganti dengan dr Aniur seorang praktisi pendidikan.
Koordinator LKG Abdul Wahab menjelaskan bahwa acara ini dimaksudkan untuk mewadahi anak-anak TPQ yang telah menginjak remaja agar masih mau belajar al quran. “Karena biasanya setelah remaja mereka mulai mau dan meninggalkan masjid dan ganti dengan kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam,” ujarnya. (Ahmad)