SOLO (Panjimas.com) – Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) mengungkapkan sejumlah alasannya kenapa pada tahun ini, yakni tahun 1435 H/2014 M dan pada tahun-tahun sebelumnya selalu mengikuti pemerintah Indonesia dalam hal penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawwal.
“Tahun ini, seperti pada tahun sebelumnya, MTA akan mengikuti pemerintah dalam penetapan 1 Ramadhan. Hal itu karena MTA belum mempunyai alat sendiri untuk rukyatul hilal,” kata Sekretaris MTA Pusat, Drs Medi melalui sambungan telepon kepada Panjimas.com pada Jum’at (27/6/2014).
Namun menurut pria yang akrab disapa Pak Medi itu, kedepan MTA akan membeli alat sendiri untuk memutuskan dan menetapkan awal Ramadhan bagi warganya (istilah bagi masyarakat yang sudah bergabung dengan MTA adalah warga MTA).
…Kedepan MTA akan membeli alat itu sendiri. Pembelian alat teropong untuk melihat hilal itu sudah kita rencanakan pada tahun-tahun sebelumnya, dan insya Allah pada tahun depan kita berharap bisa merealisasikan rencana tersebut. Mohon doanya…
“Selain itu, tahun ini dan pada tahun sebelumnya kita juga tidak melakukan rukyatul hilal seperti yang dilakukan lembaga atau ormas-ormas Islam lainnya karena kita tidak mempunyai alat teropong untuk melihat hilal itu. Makanya kita mengikuti ketetapan dari pemerintah soal penentuan awal Ramadhan,” ungkapnya.
“Namun kedepan kita di MTA akan membeli alat itu sendiri. Pembelian alat itu sendiri, yakni teropong untuk melihat hilal itu sudah kita rencanakan pada tahun-tahun sebelumnya, dan insya Allah pada tahun depan kita berharap bisa merealisasikan rencana tersebut. Mohon doanya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, MTA akan mengikuti pemerintah Indonesia dalam penentuan awal Ramadhan atau tanggal 1 Ramadhan 1435 H melalui sidang isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI pada Jum’at (27/6/2014) sore hari ini. [Ghozi Akbar]