MAKASSAR (Panjimas.com) – Direktur Pendidikan Ulama Tarjih Universitas Muhammadiyah (UM) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), KH Jayatun menyampaikan pesan kepada para mubaligh dan mubalighat Muhammadiyah agar selalu mengedepankan dakwah dengan cara yang lembut.
Selain itu, KH Jayatun juga menghimbau kepada para mubaligh dan mubalighat Muhammadiyah untuk memberikan jawaban atas persoalan masyarakat dengan kongkrit dan tidak mengawang-awang. Hal tersebut disampaikan KH Jayatun pada acara Pelepasan Mahasiswa Pendidikan Ulama Tarjih di Masjid Rusunawa C, Kampus UM Makassar, pada Sabtu (21/6/2014).
Selama bulan suci Ramadhan 1435 H, PUTM UM Makassar menerjunkan 30 mahasiswa untuk berdakwah di seluruh propinsi di Sulsel. Turut hadir dalam pelepasan itu adalah para Mubaligh PUTM, mahasiswa UM Makassar, para dosen pembina dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel.
…KH Jayatun menghimbau para calon mubaligh Muhammadiyah agar tidak terjun dan tidak masuk kedalam wilayah politik…
KH Jayatun mengharapkan para mahasiswa calon ulama diharapkan mampu untuk menerapkan pengetahunnya selama melaksanakan tugas dakwah dengan tidak terlibat dalam persoalan khilafiyah yang dapat merusak keutuhan umat Islam.
KH Jayatun menambahkan, para calon mubaligh Muhammadiyah yang diterjunkan tersebut untuk tidak masuk kedalam wilayah politik, karena momentum besar Pilihan Presiden (Pilpres) mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam dakwah.
“Dalam persoalan politik mahasiswa, calon Mubaligh jangan masuk dalam persoalan politik. Tetapi lakukanlah dakwah secara profesional dengan misi dakwah amar ma’ruf nahi mungkar,” tegasnya, seperti dilansir muhammadiyah.or.id. [Ghozi Akbar]