YERUSALEM, (Panjimas.com) — Pihak Kepolisian Israel baru-baru ini membubarkan puluhan warga Palestina yang sedang memprotes penutupan semua gerbang Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pasca insiden serangan pisau, Jumat (17/08).
Kepolisian Israel mencegah warga Palestina berkumpul di depan ‘Bab Al-Asbat’ untuk menunaikan sholat Isya berjamaah.
Otoritas Israel menggunakan granat kejut untuk membubarkan kerumunan massa tetapi kemudian mengizinkan beberapa pejabat Palestina untuk melakukan sholat.
Penutupan itu terjadi setelah dugaan insiden serangan pisau di gerbang Al-Majlis.
Ratusan jamaah Palestina kemudian melakukan sholat di gerbang Al-Asbat di kompleks itu setelah polisi menutup semua gerbang Al-Aqsa.
Israel menutup pintu masjid secara teratur, ujar Direktur Masjid Al-Aqsa Sheikh Omar Kiswani.
“Ini adalah langkah yang sangat berbahaya. Ini adalah bukti nyata dari tujuan Israel yang kotor untuk menutup Al-Aqsa bagi ibadah Muslim,” pungkasnya, dikutip dari Anadolu.
Sheikh Omar Kiswani mengatakan negara-negara Arab dan Muslim mengabaikan peristiwa yang terjadi di sekitar Masjid Al-Aqsa hingga warga Palestina bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sana.
Polisi Israel menutup Al-Aqsa selama dua kali dalam 30 hari terakhir.[IZ]