KAIRO, (Panjimas.com) — Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan negaranya secara aktif mempromosikan “penyelesaian politik” di konflik perang sipil Suriah, demikian menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.
Sameh Shoukry manyampaikan hal ini dalam “mini-summit” di Suriah yang diadakan di Brussels pada hari Kamis (12/07).
“Mesir sedang mengerahkan upaya untuk mempromosikan proses politik Suriah, baik melalui kontak berkelanjutan dengan berbagai pihak konflik dan melalui komunikasi intensif dengan Staffan de Mistura, Utusan PBB untuk Suriah,” ujar Shoukry, mengutip pernyataan Kemlu Mesir, dilansir dari Anadolu Ajansi.
Kairo, imbuhnya, “secara aktif bekerja untuk menumbuhkan lingkungan yang cocok untuk mengadakan pertemuan pertama dari komite penyusunan konstitusi”.
Menurut Menlu Mesir ini, perancangan konstitusi baru Suriah, “penting untuk melanjutkan pembicaraan damai”, yang telah ditangguhkan selama lebih dari enam bulan.
Shoukry menegaskan bahwa sikap Mesir pada krisis selama bertahun-tahun didasarkan pada “kebutuhan untuk menemukan solusi politik dengan cara yang menjaga persatuan, kedaulatan dan integritas teritorial Suriah”.
Pertemuan Kamis (12/07) di Brussels juga dihadiri oleh para Menteri Luar Negeri AS, Inggris, Prancis, Jerman, Arab Saudi, dan Yordania.
Ini adalah pertama kalinya bagi Mesir diundang ke KTT mini-Suriah, yang telah diselenggarakan secara bertahap sejak 2015.[IZ]