TOKYO, (Panjimas.com) — Jumlah korban meninggal dunia akibat hujan lebat dan banjir bandang di Jepang Barat dilaporkan mencapai angka 200 jiwa, menurut Japan Times, Jumat (13/07).
204 orang dikonfirmasi tewas, dengan puluhan korban lainnya yang masih belum ditemukan.
Operasi pencarian dan penyelamatan dengan lebih dari 70.000 tim penyelamat berlanjut di daerah-daerah yang terkena banjir, termasuk prefektur Hiroshima, Okayama, dan Ehime.
Pihak berwenang yakin jumlah korban tewas akan meningkat lebih jauh, karena banyak penduduk yang diyakini terlantar di rumah-rumah mereka.
Korban terbanyak dilaporkan di prefektur Hiroshima, Ehime, Okayama, Yamaguchi, Kyoto, Gifu, Shiga, Hyogo, Kochi dan Fukuoka.
Menurut Fire and Disaster Management Agency, sekitar 6.700 orang kini tetap tinggal di tempat penampungan.
Hingga 5,9 juta warga Jepang diperintahkan untuk meninggalkan rumah-rumah mereka di 19 prefektur karena bencana tanah longsor dan banjir ini.
Yoshihide Suga, seorang juru bicara pemerintah, memperingatkan orang-orang di daerah-daerah yang terkena banjir dan longsor, dikutip dari Japan Times.
Sementara itu para pekerja di kota berupaya keras untuk mengalihkan arus air agar tak menuju daerah yang terdampak banjir, karena suhu naik di atas 30 derajat.[IZ]