DARAA, (Panjimas.com) — Rezim Assad dan sekutu-sekutunya kabarnya telah menguasai sebagian besar perbatasan Suriah Selatan dengan Yordania sejalan dengan kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan kelompok-kelompok oposisi bersenjata.
Rezim Assad dan sekutu-sekutunya dilaporkan telah membentuk kontrol di lebih dari separuh perbatasan Suriah-Yordania, termasuk penyeberangan perbatasan strategis Nasib, yang terletak sekitar 15 kilometer wilayah Tenggara kota Daraa di Suriah, dilansir dari Anadolu.
Sejak 20 Juni, rezim Assad telah melakukan operasi militer besar- didukung oleh kekuatan udara Rusia – untuk merebut kembali kota Daraa.
Jumat lalu, setelah negosiasi selama sepekan, kelompok oposisi bersenjata di Suriah Selatan mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk menyerahkan persenjataan berat mereka.
Beberapa pejuang oposisi yang telah meletakkan senjata-senjata mereka, dilaporkan mundur ke kota Quneitra di daerah Dataran Tinggi Golan.
Pertempuran itu telah menyebabkan krisis pengungsian besar, dengan sekitar 350.000 warga sipil terpaksa melarikan diri dari Daraa dalam beberapa hari terakhir menuju daerah dekat perbatasan Yordania.
Menurut kelompok oposisi bersenjata, masih belum jelas apakah kesepakatan gencatan senjata mencakup wilayah Daraa Barat atau Quneitra.
Setelah pembicaraan damai yang diadakan tahun lalu di ibukota Kazakhstan, Astana, Daraa ditetapkan sebagai “zona de-eskalasi” di mana tindakan agresi militer secara tegas dilarang.[IZ]