DARAA, (Panjimas.com) — Jumlah warga yang telah melarikan diri dari kota Daraa di Suriah Barat Daya menuju ke daerah perbatasan dekat Yordania dan Israel kini mencapai angka sekitar 198.000 jiwa, demikian menurut Syrian Network for Human Rights (SNHR), Ahad (01/07).
Ratusan ribu pengungsi terpaksa melarikan diri dari kota Daraa karena serangan intensif rezim Assad dan milisi-milisi sekutunya.
Setidaknya 214 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan rezim, didukung oleh operasi udara Rusia, di Daraa antara tanggal 15 Juni hingga 30 Juni, menurut laporan SNHR., dikutip dari Anadolu.
Korban jiwa termasuk 65 anak-anak dan 43 perempuan, ujar Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia itu.
Serangan rezim memaksa ribuan warga sipil melarikan diri ke daerah perbatasan dekat Yordania dan Israel.
Pada hari Kamis (28/06), Amman menyatakan kesiapannya untuk mendukung peran PBB dalam membantu pengungsi Suriah – tetapi tanpa melangkah yang terlalu jauh untuk membuka wilayah perbatasan.
Dalam beberapa hari terakhir, Daraa menjadi sasaran serangan udara dan darat yang intens oleh rezim Bashar al-Assad dan sekutu-sekutunya, yang telah maju jauh ke pedesaan Daraa bagian Timur, merebut kota Busra al-Harir dan kota Nahtah.
Setelah pembicaraan damai yang diadakan tahun lalu di ibukota Kazakhstan, Astana, Daraa ditetapkan sebagai “zona de-eskalasi” di mana tindakan agresi militer secara tegas dilarang.
Puluhan ribu pengungsi Suriah lainnya telah melarikan diri menuju kota-kota di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, ungkap Abu Zaid.
Puluhan warga Suriah yang terlantar menggelar aksi protes di dekat wilayah Golan pada hari Jumat (29/06), Mereka membentangkan spanduk-spanduk yang berbunyi, “Kami membutuhkan perlindungan” dan “Tidak membuka perbatasan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan”.
Selama 10 hari terakhir, Daraa telah mengalami pemboman udara yang intensif dan juga operasi serangan darat, dengan pasukan rezim yang didukung oleh kelompok milisi Syiah yang kini merebut wilayah kota Busra al-Harir dan Nahta.
Sementara itu, PBB Selasa (26/06) memperingatkan bahwa sebanyak 750.000 nyawa rentan dan beresiko di wilayah Daraa.[IZ]