KUALA LUMPUR, (Panjimas.com) — Setelah video tarian seksinya menjadi viral 23 Juni pekan lalu, Dua turis perempuan asal China didenda dan diusir dari Malaysia.
Video tarian seksi kedua perempuan muda dengan pakaian minim menari-nari di depan situs ibadah umat Muslim di Kinabalu itu memicu kemarahan masyarakat Malaysia.
Video Wan Han (37 tahun) dan Zhang Na (25 tahun) tampak menari seksi di luar Masjid Kota Kinabalu secara luas viral di media sosial dengan tajuk “tarian panas”. Dalam video tersebut, keduanya mengenakan celana pendek dan kaus ketat dengan memperlihatkan pusar. Adegan tarian seksi keduanya difilmkan saat mereka sedang mengenakan celana pendek dan atasan minim serta mengekspos bagian antara dada dan perut badannya di halaman luar Masjid Pusat di Kota Kinabalu.
Kepolisian Malaysia memberikan sanksi denda kepada kedua perempuan China itu 5.37 Euro atau 25 ringgit, kemudian keduanya dikawal ke bandara setempat di mana mereka segera terbang kembali ke China, dilansir dari Asia News.
“Baru-baru ini, dua turis wanita China memfilmkan video ‘tarian panas’ di atas tembok masjid terapung di Kota Kinabalu,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor konsulat China di kota itu pada hari Selasa.
“Insiden ini banyak beredar di media sosial dan menerima reaksi yang umumnya buruk dari masyarakat setempat,” tulis pernyataan itu.
Situs masjid ini dikenal secara populer bagi para pengunjung dan kelompok turis, Masjid ini sangat terkenal karena kubah biru dan kubah emasnya yang besar serta menara-menara masjid yang penuh ornamen. Ini merupakan salah satu landmark utama di kota Kinabalu, yang merupakan Ibu Kota negara bagian Sabah di pulau Kalimantan dan dikenal sebagai “masjid mengambang” karena dikelilingi oleh laguna buatan.
Masyarakat dan kelompok-kelompok Muslim setempat dilaporkan sangat marah dengan difilmkannya adegan tarian seksi oleh turis di luar Masjid Kinabalu tersebut.
Seorang pengunjung lain yang merasa marah dengan adegan itu tampak terdengar dalam video yang mengatakan: “Mengapa mereka tidak jatuh dari tembok?”, seperti dilansir dari Arab News.
Ketua Takmir Masjid Jamal Sakaran pada akhir pekan lalu mengecam keras “perilaku yang tidak pantas oleh turis asing itu”.
Ketua Takmir Masjid mengumumkan penghentian sementara bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Masjid Pusat Kinabalu di negara bagian Sabah.
Jamal Sakaran menambahkan langkah pelarangan sementara itu bertujuan untuk menjaga kesucian Islam.
“Kementerian pariwisata Sabah, biro imigrasi dan departemen kepolisian kota telah terlibat dalam penyelidikan, dan masjid telah menghentikan pengunjung,” demikian pernyataan yang dikutip dari South China Morning Post, Ahad (01/07)
Konsulat Jenderal mengingatkan turis China yang mengunjungi Sabah bahwa mereka harus mematuhi hukum dan peraturan negara tujuan mereka, menghormati tradisi dan adat istiadat setempat, mengikuti arahan pemandu dan seharusnya tidak membicarakan hal yang ditabukan agama.
“Mereka harus menjaga citra baik turis China,” tegas konsulat China.
Christina Liew, Menteri Pariwisata, Budaya dan Lingkungan Sabah, mengatakan bahwa kedua turis perempuan itu telah diberi peringatan.
Rekaman video tentang insiden tersebut telah menarik lebih dari 1.730.000 pasang mata untuk menontonnya hanya dalam waktu dua hari.
Menteri Pariwisata Negara Bagian Sabah Christina Liew mengatakan kepada surat kabar The Star, bahwa pemerintah tidak akan mengambil tindakan hukum terhadap pasangan itu karena mereka mungkin tidak menyadari keparahan tindakan mereka. Akan tetapi pihak berwenang ingin melacak mereka untuk menjelaskan bahwa “sesuatu yang mereka anggap sebagai ‘kesenangan’ sebenarnya merupakan perilaku tidak sopan dan tidak benar di Sabah.”
Sejumlah besar wisatawan – baik lokal maupun asing – sering kali mengunjungi masjid pusat Kinabalu itu, yang terletak pemberhentian singkat di Kota Kinabalu sebelum menuju ke wilayah hutan-hutan Sabah untuk melihat para satwa liar yang hidup di hutan rimba.
Untuk diketahui, para wisatawan biasanya dapat mengunjungi Masjid-Masjid di Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim itu, di mana kebanyakan dari Muslim Malaysia mempraktikkan moderasi Islam, ketika berkunjung ke Masjid-Masjid Malaysia para wisatawan disarankan untuk mengenakan pakaian sederhana dan sopan.
Ini bukan pertama kalinya perilaku wisatawan asing menuai kontorversi dan kecaman luas karena dinilai tidak menghormati budaya lokal di Sabah.
Pada tahun 2015, empat wisatwan Barat mengaku bersalah atas tuduhan berbuat cabul karena melakukan pengambilan foto telanjang di puncak Gunung Kinabalu, perilaku ini di kemudian hari dinilai sebagai sebuah tindakan yang dipersalahkan sehingga menyebabkan azab datang berupa gempa yang mematikan.[IZ]