TRIPOLI, (Panjimas.com) — Wakil Perdana Menteri “Pemerintahan Nasional Accord” Libya yang diakui secara internasional kabarnya diculik, demikian menurut seorang pejabat keamanan dari pemerintah yang berbasis di Tripoli, Selasa malam (26/06).
Pejabat kemanan, yang berbicara secara anonim itu, mengatakan Wakil Perdana Menteri Libya, Fathi al-Majbari, diculik oleh kelompok bersenjata.
Hingga kini belum ada informasi tentang kelompok bersenjata mana yang menculik al-majbari.
Sementara itu, belum ada kelompok atau pihak yang mengaku bertanggung jawab sejauh ini atas penculikan orang kedua seteleh Perdana Menteri Fayez al-Sarraj itu.
Libya telah dilanda gejolak sejak 2011, saat sebuah pemberontakan berdarah berakhir dengan penggulingan dan pembunuhan pemimpin karismatik Muammar Gaddafi.
Setelah penggulingan Gaddafi, perpecahan politik di Libya menghasilkan 3 kekuatan rival dalam pemerintahan – yang salah satunya berbasis di kota Tobruk, Libya Timur – dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing.
Negara kaya minyak di Afrika Utara itu kini tetap bergolak, dengan perpecahan politik negara tersebut yang menghasilkan setidaknya tiga kursi pemerintahan yang berbeda dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing, termasuk satu di Tobruk dan satu lagi di Tripoli, serta sejumlah besar kelompok milisi bersenjata.[IZ]