GAZA, (Panjimas.com) — Setidaknya 206 warga Palestina menderita luka-luka akibat serangan pasukan Israel di dekat pagar keamanan Gaza-Israel, Jumat (22/06).
Dalam pernyataannya, Ashraf al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, mengatakan 44 orang yang terluka menerima luka tembak.
Sementara itu, 120 korban terluka lainnya dilarikan ke rumah sakit.
Pasukan zionis Israel juga menembak dan melukai seorang wartawan foto Anadolu Agency, yang sedang meliput aksi demonstrasi di Jalur Gaza.
Jurnalis foto Ali Cadallah menerima luka tembak di tangan kirinya, Ia segera dilarikan ke rumah sakit.
Sejak 30 Maret lalu, warga Palestina mulai menggelar aksi pawai massal di dekat pagar keamanan Gaza-Israel, sehingga lebih dari 125 pengunjuk rasa gugur menjadi martir – dan ribuan lainnya terluka – akibat tembakan tentara-tentara Israel.
Warga Palestina di Gaza sedang melakukan aksi demonstrasi selama 6 pekan di sepanjang perbatasan yang akan mencapai puncaknya pada tanggal 15 Mei lalu. Hari itu akan menandai peringatan 70 tahun pendirian negara Israel – sebuah acara yang disebut oleh warga Palestina sebagai peristiwa “Nakba” atau “Malapetaka”.
Para pengunjuk rasa menuntut agar para pengungsi Palestina diizinkan mendapatkan hak-haknya untuk pulang kembali ke kota-kota dan desa-desa yang keluarga mereka diami saat terpaksa melarikan diri, atau diusir dari tanah miliknya, saat negara Yahudi Israel dideklarasikan pada tahun 1948.
Para aktivis Palestina menggambarkan kamp-kamp dan tenda-tenda perkemahan itu sebagai “titik pementasan untuk kami kembali ke tanah air dari mana kami diusir pada 1948”, dikutip dari Anadolu.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan perekonomian wilayah pesisir itu dan memutus akses dua juta penduduknya dari berbagai barang kebutuhan pokok.[IZ]