GAZA, (Panjimas.com) — Seorang pemuda Palestina Ahad (24/06) akhirnya meninggal dunia karena luka yang dideritanya akibat tembakan tentara Israel selama aksi protes anti-pendudukan di Jalur Gaza, demikian menurut Kementerian Kesehatan.
Osama Khalil Abu Khater, berusia 29 tahun, dilaporkan terluka di bagian perut selama aksi unjuk rasa yang diadakan di kota Khan Younis di Jalur Gaza bagian Selatan Jumat (22/06), demikian menuurt juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qidra dalam pernyataannya.
“Pemuda itu, bagaimanapun, meninggal dunia karena luka-lukanya hari ini,” pungkas juru bicara Kemenkes Palestina, dikutip dari AA.
Kematian pemuda Ahad (24/06) meningkatkan jumlah korba ke angka 132 jiwa warga yang gugur menjadi martir – bersama dengan ribuan korban lainnya yang terluka – akibat tembakan Israel sejak aksi protes dimulai pada 30 Maret lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Warga Palestina di Gaza terus melakukan aksi demonstrasi berbulan-bulan di sepanjang perbatasan yang mencapai puncaknya pada tanggal 15 Mei lalu. Hari itu akan menandai peringatan 70 tahun pendirian negara Israel – sebuah acara yang disebut oleh warga Palestina sebagai peristiwa “Nakba” atau “Malapetaka”.
Para pengunjuk rasa menuntut agar para pengungsi Palestina diizinkan mendapatkan hak-haknya untuk pulang kembali ke kota-kota dan desa-desa yang keluarga mereka diami saat terpaksa melarikan diri, atau diusir dari tanah miliknya, saat negara Yahudi Israel dideklarasikan pada tahun 1948.
Para aktivis Palestina menggambarkan kamp-kamp dan tenda-tenda perkemahan itu sebagai “titik pementasan untuk kami kembali ke tanah air dari mana kami diusir pada 1948”, dikutip dari Anadolu.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan perekonomian wilayah pesisir itu dan memutus akses dua juta penduduknya dari berbagai barang kebutuhan pokok.[IZ]