ISTANBUL, (Panjimas.com) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengkritik keras langkah Perdana Menteri Austria, Kanselir Sebastian Kurz atas keputusan pemerintahannya yang menutup 7 Masjid dan mengusir 40 Imam, Sabtu (09/06).
“Saya [Erdogan] khawatir langkah-langkah yang diambil oleh perdana menteri Austria ini, akan membawa dunia lebih dekat ke perang salib-sabit (crusader-crescent war),” pungkas Erdogan saat berbicara dalam ifthar berbuka di Istanbul, dikutip dari Anadolu.
Presiden Erdogan mengatakan pihaknya juga akan menanggapi keputusan Austria yang mengusir puluhan Imam itu.
Saat menggelar konferensi pers bersama dengan Wakil Kanselir Heinz-Christian Strache dan Menteri Urusan Uni Eropa Gernot Blumel, Kanselir Sebastian Kurz menegaskan langkah itu sebagai bagian tindakan keras terhadap pendidikan “politik Islam” di dalam Masjid-Masjid Austria, seperti dilansir World Bulletin.
Kurz menyatakan bahwa penyelidikan pada beberapa masjid dan asosiasi dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan dan Dalam Negeri, dan telah disimpulkan bahwa kegiatan 7 Masjid tersebut dinyatakan dilarang karena dianggap radikal – salah satunya adalah Asosiasi Budaya Turki-Islam (the Turkish-Islamic Cultural Associations-ATIB).
Kanselir Austria ini pun berujar bahwa 40 imam akan dideportasi dengan alasan didanai pihak asing.
Untuk diketahui, tahun 2015 lalu saat Sebastian Kurz masih menjabat sebagai Menteri Austria untuk Urusan Eropa, Integrasi dan Urusan Luar Negeri, ia menyokong pengesahan “hukum Islam” Austria (Islamgesetz) – undang-undang, yang mengatur antara lain, melarang pendanaan luar negeri bagi masjid dan imam di Austria.
Undang-undang kontroversial ini, akhirnya disahkan melalui Parlemen Austria, UU ini dimaksudkan untuk membentuk Islam versi “karakter Eropa,” klaim Sebastian Kurz.
“Kami bertindak tegas dan aktif terhadap perkembangan yang tidak diinginkan dan pembentukan #parallels society – dan akan terus melakukannya jika ada pelanggaran,” kicau Kurz melalui akun Twitter-nya.
Di Austria, dimana Islam telah menjadi salah satu agama yang diakui secara resmi sejak tahun 1912, terdapat populasi lebih dari 600.000 Muslim, ini setara dengan 7 persen total populasi Austria, menurut angka yang diperoleh dari Federasi Islam Wina (IFW).[IZ]