RIYADH (Panjimas.com) – Sekitar 100 warga Saudi yang belajar di Amerika Serikat (AS) diusir dari negara itu setiap tahun dengan berbagai alasan, termasuk melanggar aturan imigrasi, kata atase kebudayaan Saudi di Washington, seperi dilaporkan Saudi Gazette.
Atase kebudayaan Saudi di Washington, Muhammad Al Issa kepada surat kabar Al Hayat pada hari Ahad mengatakan, warga Saudi yang diusir diantaranya karena pemalsuan identitas, konflik perkawinan, depresi dan masalah etika.
Dia mengatakan banyak pelajar Saudi yang tidak tahu tentang aturan imigrasi dan beberapa dari mereka berpindah dari satu universitas ke universitas lain tanpa memberitahu pihak imigrasi atau atase kebudayaan.
Al Issa mengatakan, hal ini merupakan penyebab utama mereka diusir.
“Ketika seorang pelajar mengganti tempatnya kuliah tanpa memberitahu pihak imigrasi atau konsulat, maka beasiswanya akan dibatalkan dan mereka akan dideportasi ke negaranya,” tambah Al Issa.
Al Issa juga mengungkap, sejumlah pelajar mengalami depresi karena mereka hidup di masyarakat yang sama sekali berbeda dengan masyarakat mereka sebelumnya.
Al Issa mengatakan beberapa pelajar ada yang diusir karena masalah etika. “Atase mengusir dua mahasiswa Saudi karena mereka bercanda tentang jihad,” katanya. Tidak dijelaskan lebih lanjut yang dimaksud dengan bercanda tentang jihad itu. (Ahmad)