KABUL (Panjimas.com) – Marinir Amerika Serikat (AS) dan Angkatan Bersenjata Inggris secara resmi menyerahkan kendali markas militer terbesar mereka kepada pasukan keamanan Afghanistan kemarin (Senin 27/10).
Dengan penyerahan ini, pasukan koalisi tidak lagi bertanggung jawab atas operasi militer di Camp Leatherneck dan Camp Bastion. Dua markas terbesar dan berdekatan ini sehari-hari melaksanakan operasi di dataran Helmand yang gersang.
Bagi militer Inggris, penyerahan camp kepada militer Afghanistan ini menandai akhir dari semua operasi tempur mereka di Afghanistan yang telah menewaskan ratusan tentaranya.
Sedangkan untuk Marinir AS, perginya mereka berarti akhir dari era Marinir AS di Afghanistan dimana lebih dari 1000 tentaranya tewas.
Dari tahun 2001 hingga 2008, pasukang Inggris ditempatkan di Helmand, sebuah propinsi bergolak di wilayah selatan. Helmand sering dianggap sebagai tempat kelahiran Taliban.
Camp Leatherneck yang ditinggalkan pasukan koalisi adalah sebuah markas besar yang memiliki fasilitas komplit. Camp ini memiliki jalan layaknya sebuah kota dengan lampu lalu lintas, sistem pembuangan limbah. Bahkan di dalam camp ini memiliki fasilitas pengolahan air yang dapat menghasilkan 15.000 galon air minum perhari.
Sementara camp Bastion bisa menyimpan 25.000 ton makanan.
Pada tahun 2012 Taliban pernah melakukan serangan di camp Bastion dimana Pangeran Harry ditempatkan disitu. Taliban langsung menargetkan landasan helikopter dimana Pangeran Harry melakukan pendaratan helikopter.
Baku tembak berlangsung selama empat jam. Meski Taliban gagal membunuh Pangeran Harry namun berhasil menghancurkan delapan pesawat militer AS. Kerugian mencapai ratusan juta dolar, seperti diberitakan ABC News.
Beberapa hari menjelang penarikan seluruh Pasukan Inggris dan Marinir AS dari Afghanistan musim panas ini, eskalasi pertempuran meningkat sengit antara Taliban dan tentara Afghanistan.
Kini tentara Afghanistan dihantui kekhawatiran, apakah mereka mampu menghadapi serangan Taliban setelah ditinggalkan Marinir AS.(Ahmad/ABC News)