DHAKA (Panjimas.com) – Bangladesh memecat salah seorang menterinya setelah dia mengkritik umat Islam yang melakukan ibadah Haji. Ucapan menteri itu memicu protes keras umat Islam Bangladesh yang menyebut menteri itu telah murtad dan meminta pemerintah segera memecatnya dalam waktu 24 jam.
Abdul Latif Siddique, Menteri Telekomunikasi, ketika sedang menemani Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina di New York mengatakan sesuatu mengenai ibadah Haji yang disiarkan televisi lokal.
Siddique mengatakan: “Saya setengah mati menentang Haji dan Jamaah Tabligh. Dua juta orang pergi ke Arab Saudi untuk berhaji. Haji hanyalah menghabiskan tenaga. Mereka yang berangkat Haji tidak punya produktifitas. Mereka menghamburkan uang, menghabiskan banyak biaya ke luar negeri.”
Ucapan Menteri Telekomunikasi ini dengan cepat memicu protes dari kelompok Hefajat e Islam. Bahkan pemimpin Hefajat e Islam menyebut Siddique telah “murtad” dan meminta pemerintah segera memecatnya dari Kabinet dalam waktu 24 jam.
AFP melaporkan, seorang pejabat senior Bangladesh mengatakan Siddique akan digantikan tetapi tidak disebutkan apakah penggantian ini karena desakan umat Islam.
“Telah diputuskan bahwa (Siddique) akan digantikan dari Kabinet,” kata pejabat dari Kantor Perdana Menteri yang berbicara dalam kondisi anonim. Ia menambahkan bahwa keputusan itu akan mulai berlaku setelah Perdana Menteri Hasina kembali dari perjalanan.
Dalam kegiatannya di New York, Siddique bahkan mengkritik pengaruh anak Perdana Menteri di Bangladesh. Ia juga mengkritik keras gerakan Islam non politik seperti Jamaah Tabligh, dimana jutaan anggota Jamaah Tabligh tiap tahun mengadakan pertemuan besar di ibukota Bangladesh setelah Haji.
Ia mengatakan, sekitar dua juta orang yang berkumpul (di pertemuan Jamaah Tabligh) “tidak mempunyai pekerjaan, kecuali hanya membuat macet jalanan,” kata Siddique.
Pihak Jamaah Tabligh sendiri belum mengeluarkan komentar terkait ucapan Abdul Latif Siddique. (Ahmad)