RIYADH (Panjimas.com) – Mufti Kerajaan dan presiden Dewan Ulama Senior, Sheikh Abdul Aziz Al Sheikh mengeluarkan pernyataan keras agar aparat menindak keras terhadap penyelundup dan penjual narkoba.
“Narkoba lebih berbahaya daripada bom atom,” katanya seperti dikutip Arab News. Ia juga memperingatakan bahwa narkoba akan menghancurkan dan menghilangkan moralitas penggunanya.
Al Sheikh mengatakan, Nabi SAW mengatakan bahwa mereka yang terlibat dalam hal-hal yang membawa “bencana” pada diri mereka sendiri atau orang lain, maka Allah akan menghukum mereka, yang melindungi mereka dan yang membantu mereka (para penjahat tersebut).
Ucapan mufti Saudi ini disampaikan saat acara live di radio. Ia menegaskan, “narkoba dan semua jenisnya telah menghancurkan nilai-nilai moral, merusak otak dan menyebabkan kehancuran bagi manusia. Mereka yang menjual atau menggunakannya akan menanggung kerugian besar.”
Ia juga mengutip perkataan Nabi SAW, “Allah mengutuk semua yang terlibat dalam khamr. Orang yang membuatnya, orang yang memilikinya, orang yang meminumnya, orang yang membawanya, orang yang menerimanya, orang yang melayaninya, orang yang menjualnya, orang yang mendapat keuntungan darinya dan orang yang membelinya.”
Ia mengatakan narkoba membuat orang kecanduan karena mengandung unsur bahan kimia. Ia juga mengatakan para pecandu narkoba menjadi beban bagi keluarga dan negara. “Orang-orang uang kecanduan narkoba, hidupnya telah hancur dan akhirnya menjadi beban bagi masyarakat.”
“Jadi anak-anak Islam, berhati-hatilah dan jangan rusak diri kalian atau negara kalian….. narkoba lebih berbahaya dari bom atom, karena narkoba membunuh jiwa dan semua moral-moral pada manusia,” tegasnya.
Baru-baru ini, Kementrian Dalam Negeri Saudi mengumumkan telah menangkap 1.917 orang, diantaranya 456 adalah warga Saudi dan 741 lainnya berasal dari 35 negara yang berbeda. Para penjahat itu terlibat dalam penyelundupan, pengangkutan, menerima dan menjual narkoba dengan nilai jual lebih dari 878 juta Saudi Real.
Sementara itu, seorang pengedar narkoba asal Saudi, Saad al Otaibi baru saja dipenggal kepalanya di Riyadh pada Jum’at lalu. Saad menjual amfetamin dan ganja, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementrian Dalam Negeri. (Ahmad)