GAZA, PALESTINA (Panjimas.com) – Juru bicara militer Zionis “Yahudi” Israel mengabarkan pada Ahad (31/8/2014) terkait bertambahnya jumlah militer negara penjajah Kafir Zionis Israel yang tewas ditangan pejuang Palestina di wilayah Gaza.
“Hari ini telah tewas 1 prajurit Zionis bernama Syaher Salip berpangkat komandan perang,” kata Abdillah Onim, jurnalis dan relawan kemanusiaan asal Indonesia yang menetap di Gaza kepada Panjimas.com pada Ahad (31/8/2014).
“Salip terluka saat terjadi baku tembak antara pejuang Palestina dengan militer Zionis di Khan Yunis Gaza Selatan dan juga Salip terkena serpihan bom yang di lontarkan oleh pejuang Palestina di Gaza. Dengan tewasnya Salip, menambah daftar jumlah tewas militer Zionis menjadi 72 orang, media resmi Israel yang disampaikan oleh Jubir militer Zionis,” tambahnya.
Agresi militer Israel ke wilayah Gaza yang berlangsung selama 51 hari telah memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan warga Gaza. Dengan sengaja Israel juga menghancurkan mata pencaharian warga Gaza, rumah-rumah warga Gaza pun tidak sedikit yang telah rata dengan tanah akibat di terpa roket Israel.
Israel juga menghancurkan lebih dari 200 unit pabrik di Gaza, yang dengan terpaksa lebih dari 740 karyawan tidak memiliki pekerjaan. 1,7 juta jiwa warga Gaza, 57 persen dari mereka adalah pengangguran. Pengangguran karena tidak tersediannya lapangan pekerjaan, dan 1,7 juta jiwa warga Gaza 80 persen diantaranya hidup mereka bergantung dari bantuan dari negara-negara lain.
Agresi militer Israel ke Gaza kali ini adalah peperangan yang sangat berat dan paling lama sepanjang sejarah Palestina. Bahkan warga Israel sendiri mengeluh bahwa serangan terparah yang dilakukan oleh pejuang Palestina di Gaza ke wilayah Israel yaitu baru pertama kali ini dalam sejarah Israel.
Pihak Israel megakui bahwa 3 minggu perang berlangung, pihak Israel sudah meminta damai dan bersedia mengangkat kain putih tanda menyerah, akan tetapi tidak di terima oleh pejuang Palestina di Gaza.
Dengan demikian menteri perang dan pertahanan Israel, Allon melihat pejuang Palestina menangkap atau menyandera militer Israel dan tidak segan-segan membunuh militer Israel yang menjadi korban penculikan oleh pejuang Palestina.
Yaa, karena dalam peperangan ini, pejuang Palestina di Gaza berusaha menculik dan menangkap militer Israel yang mana akan di jadikan tawanan perang dan dapat di tukar dengan tahanan Palestina yang sampai dengan saat ini masih mendekam di penjara Israel.
Dalam peperangan ini, sepertinya sangat mudah sekali pejuang Palestina membunuh militer Israel, terbukti pejuang Palestina dapat merangsek masuk ke pos militer Israel dan membunuh mereka dengan jarak 0 meter alias tembak di kepala.
Bahkan operasi pejuang Palestina yang sangat di takutkan oleh militer Israel adalah operasi perang bawah tanah, dimana pejuang Palestina di Gaza masuk ke dalam terowongan dan keluar persis di belakang pasukan militer Israel dan masuk terowogan terus mereka keluar hanya berjarak 5 meter dari tank-tank milik Israel.
Dengan operasi tersebut pejuang Palestina berhasil menghabisi prajurit Israel serta meghancurkan tank-tank dan jeep milik Israel, dalam peperangan kali ini militer Israel di bantai habis oleh pejuang Palestina di Gaza dan perlu saya tegaskan bahwa peperangan kali ini tidak ada satupun negara-negara dari luar yang membantu pejuang Palestina atau turun langsung ke medan pertempuran untuk membantu pejuang Palestina di Gaza dalam rangka berhadapan dengan militer Israel.
“Bahkan dari segi persenjataan pun mayoritas atau kabanyakan persenjataan hasil buatan pejuang Palestina di Gaza seperti roket, granat dan lain-lain. Kalaupun ada persenjataan dari luar itu bukan bantuan secara gratis yang di berikan kepada pejaung Palestina di Gaza akan tetapi pejaung Palestina membeli dari negara-negara, jadi bukan bantuan cuma-cuma ya,” tegas Bang Onim.
“Bahkan peperangan yang berlangsung selama 51 hari peperangan yang dinamakan Asfil Ma’kul ini, membuka tabir dan rahasia bagi negara-negara yang dulunya koar-koar bahwa Israel adalah musuh besar bagi kami seperti Negara Iran dan Libanon yang di kenal dengan pasukan Hizbullah,” ujar Bang Onim.
“Maksud saya jika benar ucapan kalian bahwa Israel adalah musuh besar kalian, musuh utama bagi kalian, kami akan membebaskan masjid Al Aqsa.. Tapi kenapa 1 pun roket tidak kalian lontarkan ke Israel di saat Israel menyerang Gaza? Sekarang sangat jelas, siapa kalian, takut bayangan dan pembohong,” ungkap Bang Onim.
“Dalam kondisi tersebut, luar biasa pejuang Palestina di Gaza sedikit pun tidak meminta bantuan militer kepada Iran dan kepada Hizbullah. Ya karena pejaung Palestina juga sadar dan paham betul bahwa jika di mata mereka Israel adalah musuh mereka ya tidak perlu kami meminta bantuan kan,” pungkasnya. [GA/Onim]