PERTH, AUSTRALIA (Panjimas.com) – Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott seperti dilansir Reuters pada Minggu (31/8/2014) mengatakan, pihaknya akan mengirimkan peralatan militer dan sejumlah bantuan kepada pasukan sekuler Kurdi di Iraq.
Bantuan militer tersebut dimaksudkan untuk bertempur dan memerangi Daulah Khilafah Islamiyyah atau Islamic State (IS) yang dulu bernama Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) di Iraq Utara dalam menanggapi permintaan negara Kafir Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.
Australia dalam konflik yang disebut Menlu AS John Kerry sebagai ‘Koalisi Salibis’ ini akan bergabung dengan negara Kafir Barat lainnya seperti Kanada, Italia, Prancis, Inggris dan AS guna memasok senjata sebagai bagian dari upaya multinasional untuk dikoordinasikan oleh Iraq dan negara-negara lainnya di kawasan itu.
“Situasi di Iraq adalah bencana kemanusiaan,” kata Abbott dalam satu pernyataan. Abbott mengatakan, Australia akan terus bekerjasama dengan koalisi internasional dalam “mengatasi ancaman keamanan” yang ditimbulkan oleh mujahidin Daulah Islamiyyah yang disebutnya sebagai gerilyawan.
Amerika saat ini sedang mengintensifkan dorongannya membangun kampanye internasional melawan IS atau ISIS yang telah merebut sepertiga wilayah Iraq dan Suriah, dan menyatakan perang terbuka terhadap Barat serta ingin mendirikan pusat jihad di jantung dunia Arab. [GA/Ant]