PARIS (Panjimas.com) – Seorang mantan menteri Perancis mendapat kritik tajam setelah dia mengejek seorang Muslimah berjilbab yang sedang duduk di pantai dan fotonya beredar di media sosial. Mantan menteri itu menyebut perempuan berjilbab sebagai “serangan terhadap budaya Perancis”.
“Dia bilang orang harus menghormati nilai-nilai republik Perancis, dan ini juga berarti harus menghormati nilai-nilai warga Perancis lainnya, termasuk umat Islam (yang juga warga negara Perancis)!,” kata ketua Observatorium Nasional Perancis untuk melawan Islamofobia, Abdallah Zekri kepada FRANCE 24 pada Rabu lalu.
“Wanita ini (yang berjilbab di pantai) tidak menutupi wajahnya, dan dia tidak melanggar hukum di Perancis.”
“Hormat itu berlaku dua arah, dan Muslim sangat banyak menghormati budaya Perancis,” tambahnya.
Kontroversi ini mulai diberitakan media setelah mantan menteri Nadine Morano mengeluh di media sosial setelah ia melihat seorang wanita Muslim mengenakan jilbab di pantai. Nadine mengatakan bahwa “tugas seorang wanita Perancis adalah memakai bikini di pantai.”
“Para pria ke pantai dengan celana renang, memamerkan tubuhnya, sementara dia (Muslimah berjilbab) duduk tenang di pasir dengan pakaian dari kepala sampai kaki,” tulis Morano di halaman Facebooknya, lapor The Independent.
Pendukung mantan Presiden Nicolas Sarkozy ini juga memposting foto artis dari tahun 1950 an dan 1960 an Brigitte Bardot yang mengenakan bikini.
“Foto (artis berbikini) ini adalah kebanggaan Perancis dan bebas didukung dan membebaskan wanita,” tambahnya.
Nadine juga menambahkan sejumlah komentar lain yang berisi ejekan.
Perancis adalah rumah bagi komunitas bagi hampir enam juta Muslim. Perancis merupakan rumah bagi komunitas Muslim terbesar di Eropa.
Kritik Tajam
Sejumlah politisi dan pemimpin Muslim mengutuk penghinaan anti-Muslim oleh Nadine Morano itu.
“Anda tidak pernah mendengar dari Muslim Perancis mengeluh tentang pantai untuk orang bugil dan ketika wisatawan Perancis mencopot bikini mereka di Maroko atau di pantai Tunisia. Tidak ada yang pernah protes tentang hal itu,” kata Zekri, kepala Observatorium Nasional Perancis untuk melawan Islamofobia.
Kritik kemudian diarahkan pada definisi Morano tentang kebebasan. Mantan menteri yang beraliran kanan tengah Valerie Precesse mengatakan “Selama mereka (muslim) tidak melanggar hukum, mereka harus diperbolehkan untuk memakai apapun yang mereka inginkan.”
Sementara itu seorang blogger Fouzia Rakza Bouzaoui mengatakan bahwa Morano harusnya lebih khawatir “tentang 20.000 serangan seksual yang terjadi di Perancis setiap tahun, katimbang dia berbicara tentang pilihan seorang wanita yang bahkan dia dia tidak bahwa wanita itu membuat pilihannya sendiri.”
Nadine Morano dianggap munafik karena muslim yang tinggal di Perancis harus mengikuti semua hal yang dianggap “kebudayaan” Perancis. Sementara orang-orang Perancis dibiarkan saja telanjang di negara-negara Muslim.