BIRMINGHAM (Panjimas.com) – Meski bukan negara dengan penduduk Muslim yang banyak, namun warga Inggris yang anti terhadap Zionis Israel terhitung banyak. Bahkan aksi protes warga Inggris terhadap produk-produk asal Israel tidak berhenti pada boikot saja, mereka bahkan merangsek ke supermarket yang menjual produk-produk Israel dan merusaknya.
Seperti diberitakan DailyMail, lebih dari 100 orang demonstran merangsek kedalam Supermarket Tesco dan menyerang polisi, serta mengobrak-abrik sejumlah produk asal Israel yang dijual di toko tersebut.
Awalnya puluhan demonstran anti Israel berkumpul di luar supermarket yang terletak di Hodge Hill, Birmingham hari Jumat kemarin. Mereka meneriakkan yel-yel agar Inggris menghentikan hubungan dagang dengan perusahaan-perusahaan pertanian Israel.
Saat situasi semakin memanas, sejumlah demonstran mulai memasuki supermarket dan mengobrak-abrik produk asal Israel yang dijual di toko itu.
Aksi protes keras terhadap produk Israel tidak hanya terjadi di Birmingham, sejumlah supermarket Tesco di Rochdale, Sale, Luton dan Blackburn juga diserang demonstran anti Israel.
Jaringan supermarket Tesco memang menjual sejumlah produk dari Israel, seperti buah, paprika, kentang, rempah-rempah dan sejumlah barang bermerek. Tesco mengatakan semua produk bersumber dari Israel diberi label sesuai dengan aturan Uni Eropa.
Polisi di West Midlands mengatakan satu orang demonstran ditangkap karena menyerang petugas.
Serangan Zionis Israel di Gaza Palestina memicu warga Inggris menggelar demonstrasi berhari-hari menentang kebiadaban Israel.
Mark Gardner, direktur komunikasi di Trust Security Community mengatakan, puluhan laporan serangan anti-Israel di toko-toko dan supermarket di seluruh Inggris telah dilaporkan dalam beberapa pekan terakhir.
Demonstran anti Israel di Inggris mengatakan bahwa supermarket-supermarket Inggris yang dimiliki orang-orang Yahudi memberikan 25 persen dari keuntungannya untuk Angkatan Darat Israel.
Meski diprotes keras, namun jaringan supermarket Tesco tetap akan menjual produk-produk asal Israel, karena tidak ada larangan dari pemerintah Inggris.