KABUL (Panjimas.com) – Seorang tentara Afghanistan membunuh seorang mayor jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat dan melukai seorang brigadir jenderal dari Jerman, serta setidaknya melukai 14 anggota militer asing dan Afghanistan pada hari Selasa 5 Agustus 2014, di sebuah akademi pelatihan militer di pinggiran Kabul.
Seperti dilansir New York Times, tewasnya seorang jenderal ini merupakan korban dengan pangkat tertinggi yang dialami militer Amerika di luar negeri sejak Perang Vietnam.
New York Times juga melansir, salah satu korban serangan ini adalah seorang komandan senior Afghanistan. Namun para pejabat militer menolak menyebutkan nama-nama para korban, serta pria pelaku penyerangan.
Kementrian Pertahanan Afghanistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “beberapa orang terluka” dalam penembakan itu dan korban telah dibawa ke rumah sakit.
Serangan ini digambarkan dilakukan seorang pria yang “mengenakan seragam Tentara Nasional Afghanistan”.
Serangan serupa seperti ini sudah sering terjadi di Afghanistan. Media menyebutnya sebagai serangan “insider” atau serangan orang dalam, karena pelaku penyerangan adalah para tentara yang secara diam-diam mendukung Taliban.
Sementara itu, Taliban hingga hari Rabu belum memberikan pernyataan apakah serangan ini atas perintah mereka. Zabihuallah Mujahid, juru bicara resmi Taliban mengatakan ia masih berusaha mengumpulkan informasi mengenai insiden ini.
Tapi Zabihuallah mengatakan, Taliban memiliki banyak orang didalam kamp militer tersebut, dan salah satu loyalis mereka bisa saja yang melakukan serangan itu.