GAZA (Panjimas.com) – Pada hari Jum’at 1 Agustus 2014, tentara Israel Defence Force (IDF) mengumumkan bahwa seorang tentaranya telah ditangkap HAMAS.
Tentara yang ditangkap hidup-hidup itu bernama Letnan Hadar Goldin. Ia duculik saat tentara IDF sedang berusaha menghancurkan terowongan-terowongan HAMAS.
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengatakan IDF akan terus menghancurkan terowongan HAMAS, “dengan atau tanpa proses gencatan senjata,” lapor media Israel Haaretz.
Insiden diculiknya tentara Israel ini terjadi kurang dari tiga jam setelah kesepakatan gencatan senjata kemarin, yang seharusnya berjalan selama 72 jam. Dua tentara IDF lainnya, Mayor Benaya Sarel dan Staf Sersan Liel Gidoni tewas dalam seranga itu, menurut IDF.
Sementara pada hari Kamis, lima tentara IDF tewas dalam serangan mortir.
Jumlah tentara IDF yang tewas sejauh ini adalah 66, sedangkan otoritas kesehatan di Gaza melaporkan lebih dari 1.500 warga Gaza telah meninggal, lapor New York Times.
Sementara itu, kantor media Channel 4 dari Inggris melaporkan bahwa tentara IDF yang diculik HAMAS adalah sepupu dari Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon.
Berita diculiknya tentara IDF oleh HAMAS ini membuat geram Netanyahu. “HAMAS akan membayar ini,” kata Netanyahu kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Sebelum penculikan Hadar Goldin ini, HAMAS juga pernah memberitahukan bahwa mereka juga menculik Sersan Oron Shaul. Tapi IDF menyangkal Oron Shaul diculik, karena Saul telah meninggal dalam pertempuran, klaim IDF.
Sumber: NewsWeek