GAZA (Panjimas.com) – Dokter Mads Gilbert, adalah seorang dokter Norwegia dan seorang pekerja kemanusiaan. Gilbert merupakan dokter spesialis anestesi dan kepala Departemen Kedokteran di Universitas Hospital Norwegia Utara.
Saat Israel mulai menggempur Gaza, ia meniggalkan pekerjaan dan keluarganya di Norwegia dan langsung pergi menuju Gaza untuk menyelamatkan rakyat Gaza korban kebrutalan Israel. Ia bekerja di rumah sakit Shifa di Jalur Gaza.
Dokter Mads Gilbert kemudian menulis surat kepada Presiden Amerika Barack Obama. Ia menanyakan kepada Obama, apakah presiden itu masih punya hati.
Dalam suratnya, ia menceritakan kondisi para korban dan kegigihan rekan-rekan medisnya dalam mengobati korban.
Ia mengatakan “Teman-temanku tersayang, semalam sangat ekstrem. Invasi Darat (Israel) di Gaza mengakibatkan banyak korban, tercabik, berdarah, menggigil, mati. Semua yang terluka dari Palestina, segala usia, semuanya warga sipil, semuanya korban tidak bersalah.”
“Para pahlawan di ambulan dan di seluruh rumah sakit Gaza bekerja 12 sampai 24 jam bergiliran, mereka kelelahan dengan beban kerja (padahal mereka sudah tidak digaji selama 4 bulan terakhir di rumah sakit Shifa),” lanjutnya.
Gilbert juga mengungkapkan kekagumannya terhadap ketabahan para korban dan para staf serta relawan medis. Ia bahkan sampai menangis, menciumi anak-anak Gaza korban keganasan Israel yang sedang berlumuran darah.
Dokter ini kemudian bertanya kepada Obama dalam suratnya. Karena pesawat F16 dan Helikopter Apache yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza dibuat dan dibiayasi Amerika.
“Obama – apakah anda punya hati?”
“Saya mengundan anda, untuk menghabiskan satu malam, hanya satu malam bersama kami di Shifa. Menyamar sebagai tukang bersih-bersih, mungkin,” tulisnya.
“Saya yakin, 100% itu akan mengubah sejarah.”
Di akhir surat dia menulis, “silahkan, Lakukan apapun yang anda bisa. Ini (pembantaian oleh Israel) tidak dapat diteruskan.”