WONOGIRI (Panjimas.com) – Komunitas filantropi Al Quds Inspiring Charity (AIC) dan Atap Teduk Anak Muda (ATAM) menyalurkan hewan qurban di sebuah desa yang cukup pelosok di Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Rabu (19/6/2024).
Acara ini merupakan kali ke-4 penyaluran hewan qurban di beberapa daerah pelosok. Pada tahun ini, Komunitas yang berasal dari Kota Solo sekitarnya itu membawa 7 kambing dan domba terbaiknya untuk disembelih tepatnya di kompleks masjid Mujahidin, Dusun Ngentak, Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri.
Tak hanya prosesi penyembelihan hewan qurban, kegiatan diisi dengan berbagai acara diantaranya tabligh akbar, bazar pakaian layak pakai dan permainan seru yang diikuti anak-anak TPQ masjid tersebut.
Suroyo selalu Kepala Dusun Ngentak yang hadir pada acara tersebut, menyampaikan ucapan terimakasih kepada para rombongan relawan.
“Kami atas nama warga Dusun Ngentak juga Dusun Sengon mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ustadz Ayman, ustadz Azhar, ustadz Zee juga rombongan relawan yang sudah menyelenggarakan tebar qurban, semoga bermanfaat dan mendapat amal kebaikan berlipat-lipat aamiin,’ tuturnya.
Ustadz Ziya’ul Haq atau akrab disapa ustadz Zee selaku koordinator relawan, menyampaikan bahwa acara tebar qurban di Dusun Ngentak tersebut merupakan serangkaian acara serupa di daerah pelosok lainnya.
“Acara qurban ini diadakan sudah empat kali, di Pacitan, Magelang, Purwodadi, Rongkop, di sini (Ngentak) dan lereng Merbabu,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa tujuan mengadakan acara tebar qurban tersebut, sebagaimana nasehat gurunya, agar jadi jembatan amal sholih, menghubungkan orang-orang baik dan menghubungkan orang-orang yang butuh. Yang ia bawa bersama tim relawan berupa hewan qurban, pakaian, snak dan lainnya, tak lain hanya jembatan dari orang-orang baik dari Solo Raya untuk disalurkan ke penerima manfaat di daerah-daerah pelosok.
Ia menambahkan bahwa acara ini tidak disusun oleh para relawan komunitas saja, melainkan acara yang disusun bersama warga dan takmir masjid.
Ustadz Ayman dari Pondok Pesantren Al Fadhillah, Pracimantoro diundang untuk mengisi pengajian. Ia menyampaikan tentang perjuangan keikhlasan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan putranya Ismail ‘alaihissalam. Bertubi-tubi ujian yang dilewatinya, dengan harapan para jamaah dapat mengambil pelajaran berharga.
Usai tabligh akbar selesai kemudian dilanjutkan sholat Dzuhur berjamaah, pembagian daging qurban dan pakaian pantas pakai yang sudah disediakan. Sedangkan para santri TPQ di masjid tersebut diberikan game-game menarik yang dipandu oleh tim relawan.
Dusun Ngentak, Gebangharjo merupakan sebuah Dusun Kecamatan Pracimantoro bagian barat. Dusun ini berada di antara pegunungan seribu atau dikenal dengan kawasan karts. Dusuj Berjarak sekitar 3 kilometer dari Museum Karst. Masyarakat setempat yang terdiri dari 120 Kepala Keluarga, rata-rata bekerja sebagai petani dan peternak.
Karena daerah yang cukup pelosok, saluran ponsel susah mendapatkan sinyal. Sebagian warga memasang jaringan internet untuk berkomunikasi dan hiburan dengan mobilitas yang terbatas.
Air bersih di Dusun ini tercukupi dari PDAM dengan tarif Rp. 9.000/kibik. Namun beberapa warga disini mengatakan bahwa airnya tidak cocok untuk mengaliri area pertaniannya, sehingga di musim kemarau seperti saat ini, mereka mengandalkan tanaman singkong. Sedangkan petani yang lain memilih merantau atau bekerja sebagai buruh bangunan untuk menyambung hidup di musim pertanian yang kurang produktif.