Jakarta, Panjimas – Jelang Milad MUI ke 48 berbagai rangkaian kegiatan terus di gelar; pertama, Standarisasi Da’i untuk menyebar luaskan pemahaman Islam wasathiyah sehingga dapat mewujudkan visi MUI terciptanya kondisi kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang baik, memperoleh ridho dan ampunan Allah swt (baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur) menuju masyarakat berkualitas (khaira ummah) demi terwujudnya kejayaan Islam dan kaum muslimin.
Kedua, Annual Conference on Fatwa Studies (ACFS) ke-VII dengan mengundang 56 peneliti dan pengkaji fatwa MUI oleh para peneliti dan akademisi. ACFS akan diselenggarakan mulai 26 sampai 28 Juli 2023 di Hotel Bidara Jakarta.
Ketiga, Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI Pusat menggelar acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia. Kegiatan tersebut rencananya digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (26/7/2023 bertujuan untuk menyampaikan deklarasi Kebudayaan Indonesia.
Menurut Sekjen MUI Pusat, Buya Amirsyah Tambunan bahwa jati diri Indonesia sangat ditentukan oleh budaya berasal dari karakter bangsa seperti kearifan lokal dan budaya masyarakat yang bersumber dari nilai Agama dan Pancasila. Menolak budaya hedonisme yang merusak jari diri bangsa.
Puncak Milad MUI akan di hadiri Presiden dan Wakil Presiden RI. MUI berkomitmen menjaga persatuan umat dan bangsa. Salah satu agenda deklarasi memperkokoh kerukunan dan memelihara keberagamaan bangsa sesuai dengan kesepakatan berbangsa dan bernegara (al-mitsaq al-wathani) para pendiri bangsa.
“Bangsa ini harus di rawat agar dapat mendorong lahirnya pemimpin yang negarawan untuk membawa arah bangsa dan berdaulat dan bermartabat,” pungkasnya.