Jakarta, Panjimas – Masalah kesenjangan sosial ekonomi di negeri ini masih menjadi masalah besar karena kalau hal ini tidak bisa di atasi maka rasa persatuan dan kesatuan diantara kita sebagai warga bangsa tentu jelas akan terusik sehingga stabilitas sosial , ekonomi dan politik di negeri ini akan terganggu dan hal itu tentu saja tidak kita inginkan dan harapkan.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Buya Anwar Abbas selaku Ketua bidang UMKM PP Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua umum bidang ekonomi MUI kepada Panjimas lewat pesan tertulisnya pada hari Senin, (24/7/23)
Kalau masalah kesenjangan sosial ekonomi tersebut kita lihat dari perspektif dunia usaha di negeri ini maka data yang disampaikan oleh Kementrian Koperasi beberapa tahun yang lalu tentu belum akan begitu banyak perubahannya dimana persentase dan jumlah usaha besar yaitu 0,01% dengan jumlah pelaku sekitar 5.550, usaha menengah 0,09% ( 60.702 pelaku), kecil 1,22% ( 783.702 pelaku) dan usaha mikro 98,68% (63.350.222 pelaku). Keempat kategori dunia usaha tersebut oleh pemerintah dikelompokkan hanya ke dalam dua kelompok saja yaitu Usaha besar dan UMKM.
“Tapi menurut saya semestinya dunia usaha tersebut perlu dikelompokkan kedalam tiga kelompok besar yaitu pertama, usaha besar, kedua usaha menengah dan kecil , ketiga, usaha mikro dan ultra mikro,” katanya
Hal itu penting dilakukan agar jelas kelompok usaha mana yang harus benar-benar mendapat perhatian pertama dan utama dari pemerintah agar kita bisa secara terencana dan sistimatis mentransformasikan dunia usaha kita dari yang saat ini bentuknya seperti piramid menjadi bentuk seperti belah ketupat,” tandas Buya.
Kalau dari data Kemenkop dan umkm di atas terlihat jumlah usaha mikro yang nasibnya mengenaskan tersebut masih banyak mendominasi yaitu sebesar 98,68%. Untuk itu kedepan perhatian pemerintah tentu harus benar-benar tertuju untuk mengangkat kehidupan ekonomi mereka.
Hal ini perlu dilakukan bukanlah bertujuan untuk mengecilkan yang besar tapi adalah bagaimana kita bisa membesarkan yang kecil (mikro dan ultra mikro) yang jumlahnya sangat besar tersebut. Untuk itu tentu saja kita berharap agar pemerintah terutama pemerintah periode 2024-2029 bisa memberikan perhatian lebih dan serius kepada kelompok usaha mikro dan ultra mikro ini agar mereka bisa melakukan mobilitas vertikal sehingga diharapkan kedepan jumlah msyarakat kelas menengah di negeri ini akan semakin besar dan membesar sehingga dalam rentang waktu 5 tahun kedepan telah terjadi perubahan struktural dinegeri ini dimana bentuk dunia usahanya yang semula seperti piramid menjadi bentuk seperti belah ketupat dimana diharapkan jumlah usaha besar 2%, usaha menengah dan kecil 95% dan usaha mikro dan utra mikro tinggal lagi hanya 3%. Hal ini tentu jelas bukan merupakan suatu hal yang mustahil untuk bisa diwujudkan asal ada affirmative action dan atau politik keberpihakan yang jelas dari pihak pemerintah. Untuk itu pilpres tahun 2024 jelas-jelas merupakan pilpres yang sangat strategis bagi bangsa indonesia karena kalau rakyat sempat salah dalam memilih presiden
Karena yang terpilih adalah sosok yang sudah dikendalikan oleh para pemilik kapital maka cita-cita kita untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia terutama menyangkut masalah ekonomi tentu akan terhambat sehingga yang terjadi adalah semakin meningkatnya kesenjangan sosial ekonomi di negeri ini dan itu tentu saja jelas tidak baik bagi masa depan bangsa .
Untuk itu kita harapkan agar mereka-mereka yang sudah mencuat namanya kehadapan publik sebagai calon presiden sudah mulai bicara menyampaikan pandangan dan pokok-pokok pikirannya mengenai bagaimana memajukan ekonomi negeri ini serta langkah-langkah apa yang akan mereka lakukan untuk mengangkat keadaan ekonomi dari para pelaku usaha yang sekarang ada di kelompok usaha mikro dan ultra mikro yang jumlahnya sangat besar tersebut yaitu 98,68% dari jumlah pelaku usaha yang ada.
“Kalau itu bisa dilakukan dimana kita bisa memperbesar jumlah dari masyarakat kelas menengah maka daya beli masyarakat tentu akan meningkat dengan tajam sehingga apapun yang kita produksi dan jual asal itu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar maka tentu akan laku sehingga ekonomi nasional akan menggelinding seperti bola salju sehingga era keemasan dari negeri ini tinggal menunggu waktu,” pungkasnya.