Jakarta, Panjimas – Pada Jumat (21/07) Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menunjukkan perhatian besar terhadap permasalahan peredaran narkoba di tengah masyarakat. Saat menghadiri acara Puncak Milad ke-95 Nasyiatul Aisyiyah di Lapas Kelas II Pondok Bambu Jakarta, ia berkesempatan berdialog dengan sejumlah perempuan warga binaan yang terjerat kasus narkoba.
Salah satu warga binaan, Mawar (nama samaran), mengungkapkan bahwa ia terjerat kasus narkoba di lingkungan sekolahnya pada usia yang masih sangat muda, 19 tahun. Selain itu, ada juga Melati (41 tahun) yang sebelumnya menjadi pengedar narkoba demi menafkahi keluarganya.
Anwar Abbas mengecam fenomena tersebut dan menyoroti tingkah laku oknum aparat kepolisian yang terlibat dalam rantai peredaran narkoba. Ia menyatakan bahwa Pemerintah seharusnya bertindak tegas untuk menghambat peredaran dan perdagangan narkoba, karena dampaknya akan berlangsung dalam jangka panjang.
Sebagai tokoh agama, Anwar Abbas mengajak seluruh warga binaan di lapas untuk mendekatkan diri kepada Allah dan terus menimba ilmu, terutama ajaran agama, selama berada di dalam lembaga pemasyarakatan. Ia juga mengapresiasi fasilitas rumah ibadah yang memadai di lapas, yang diharapkan dapat mendukung upaya rehabilitasi dan pemberdayaan para warga binaan.
Anwar menyampaikan harapannya agar para warga binaan di lapas tidak mengabaikan ajaran agama, terlepas dari agama yang dianut, baik Islam, Kristen, Katolik, atau agama lainnya. Ia percaya bahwa dengan seni, hidup menjadi lebih indah, dengan ilmu, hidup menjadi lebih mudah, dan dengan agama, hidup menjadi lebih terarah.
“Saya harap ibu-ibu warga binaan disini tidak mengabaikan ajaran agama, terlepas agamanya Islam, Kristen, Katolik dan lainnya. Sebab dengan seni, hidup lebih indah. Dengan ilmu, hidup lebih mudah. Dengan agama, hidup lebih terarah,” imbuh Abbas.
Dalam acara Puncak Milad yang bertajuk “Perempuan Tangguh Mencerahkan Indonesia”, Anwar Abbas juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan Nasyiatul Aisyiyah di Lapas Perempuan. Kegiatan bakti sosial Pasmina Plus ini mencakup pemeriksaan kesehatan gigi dan kesehatan umum oleh Tim RS Islam Jakarta Pondok Kopi, serta sesi Coaching Kesehatan Mental yang dibimbing oleh Psikolog Pihasnawati.
Acara tersebut dihadiri oleh Bendahara Umum PP Aisyiyah, Rita Pranawati, Ketua Lapas Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu, Ade Agustina, Tim RSIJ Pondok Kopi, Tim Lazis Muhammadiyah, dan puluhan perempuan warga binaan dari Lapas Kelas II Jakarta.