Mekkah, Panjimas – Kain penutup Ka’bah yang suci atau Kiswah diganti dengan yang baru dalam sebuah ritual tahunan pada Selasa malam, 18 Juli 2023, yang bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah, dalam kalender Islam.
Kiswah Ka’bah baru dilakukan oleh tim yang dipilih dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka’bah di bawah naungan Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi atau Reasahalharamain yang dipimpin Sheikh Dr. Abdurrahman bin Abdulaziz Al-Sudais.
Proses rumit penggantian kain lama dengan Kiswah baru buatan tangan ini melibatkan 130 teknisi dan produsen dengan pengawalan ketat aparat keamanan Arab Saudi, seperti dilansir Saudi Press Agency (SPA), Rabu, 19 Juli 2023.
Kiswah baru terdiri dari empat sisi terpisah dan tirai pintu. Kiswah suci Ka’bah menggunakan bahan sekitar 850 kg sutra mentah, 120 kg kawat emas, dan 100 kawat perak.
Ada 200 pekerja profesional dan administrator yang bekerja di Kompleks King Abdulaziz untuk pembuatan Kiswah Ka’bah Suci, yang semuanya adalah warga negara Arab Saudi yang terlatih, berkualitas, dan berspesialisasi. Penggantian kain kiswah kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi
Kompleks King Abdulaziz untuk Kiswah Ka’bah Suci mencakup beberapa bagian: penatu, penenunan otomatis, penenunan manual, percetakan, ikat pinggang, penyepuhan, menjahit dan merakit Kiswah.
Termasuk juga mesin jahit terbesar di dunia dari segi panjang, karena panjangnya 16 meter dengan menggunakan sistem komputer, disamping beberapa departemen penunjang seperti: laboratorium, pelayanan administrasi, mutu, hubungan masyarakat dan kesehatan bagi pekerja, dan keselamatan kerja di kompleks.
Amjad bin Ayed Al Hazmi, Wakil Sekretaris Jenderal Kompleks King Abdulaziz untuk Kiswah Ka’bah Suci, menyatakan pembuatan Kiswah Ka’bah mengikuti rencana operasional khusus untuk memastikan pelaksanaannya tepat waktu dan berkualitas.
Dia mencatat bahwa livery tersebut akan dijahit tangan oleh para ahli nasional, menjamin presentasi paling megah dari kelongsong Ka’bah yang baru. Selain itu, 15 karyawan telah dilatih khusus untuk tugas ini.
Pemeliharaan Ka’bah Kiswah Masjidil Haram Fahd Al Jabiri mengatakan, tujuan dari pelatihan yang ketat ini adalah untuk membiasakan peserta dengan proses, meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka.
“Departemen bekerja untuk mempercepat penyelesaian tugas dengan kinerja terbaik dalam periode waktu yang sangat singkat,” tambah Al Jabri dilansir Gulf News Baca
Pembuatan kiswah Ka’bah merupakan proses rumit yang melibatkan sepuluh tahap industri, menekankan pentingnya dan kehormatan yang terkait dengan tugas suci ini.
Prosesnya dimulai dengan desalinasi sutera, dimana suhu air yang digunakan untuk mencuci sutera diatur secara ketat. Sutera tersebut kemudian diolah dalam air manis sesuai dengan spesifikasi dan standar tertentu.
Tahap kedua melibatkan penghilangan lapisan lilin pengawet “Sericin” dari sutera pada suhu tinggi, diikuti dengan pencelupan sutera menjadi hitam untuk pakaian luar dan hijau untuk kelongsong bagian dalam. Sutra yang diwarnai kemudian dikeringkan.
Pada tahap ketiga, sampel sutera diambil untuk pengujian sebelum dan sesudah pencelupan untuk memastikan ketahanan terhadap faktor iklim dan kekuatan tarik. Tahap keempat menyaksikan penenunan otomatis lebih dari 9.900 benang per meter sutra oleh mesin khusus.
Pada tahap ketiga, sampel sutera diambil untuk pengujian sebelum dan sesudah pencelupan untuk memastikan ketahanan terhadap faktor iklim dan kekuatan tarik. Tahap keempat menyaksikan penenunan otomatis lebih dari 9.900 benang per meter sutra oleh mesin khusus.
Tahapan selanjutnya termasuk pencetakan ayat-ayat Alquran dan menyulamnya dengan kabel emas dan perak ke sabuk Ka’bah, sulaman tangan dengan motif Islami, dan perakitan serta penjahitan gaun itu.
Tahap terakhir adalah penggantian tirai Ka’bah lama dengan yang baru dan pemasangan tirai pintu Ka’bah.
Diketahui, Asisten Wakil Sekretaris Majma’ Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka’bah Al-Musyarrafa Ir Faris Al Mathrafi mengatakan, Kiswah (kain penutup) Kabah rutin diganti sekali dalam setahun. Proses penggantian biasanya dilakukan setiap 9 Dzulhijjah, saat jemaah haji menjalani Wukuf di Arafah. Namun sejak tahun 1444 H waktunya diubah.
“Tahun ini, penggantian Kiswah dilakukan 1 Muharram 1444 H. Ini kali pertama penggantian dilakukan 1 Muharram, atas perintah Raja Salman,” terang Ir Faris Al Mathrafi 28 Juli 2022 lalu.
“Selanjutnya penggantian akan terus dilakukan pada 1 Muharram,” sambung Faris.
Sementara untuk pencucian Ka’bah, lanjutnya, akan dilakukan pada 15 Muharram sebagaimana biasa yang mereka lakukan setiap tahun.