Makkah, Panjimas – Satu dari tiga Jemaah haji yang hilang saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sudah ditemukan. Adalah Niron Sunar Suna, 77, dari embarkasi Surabaya kloter SUB 65, berhasil ditemukan di kamar jenazah Rumah Sakit (RS) An-Nur Makkah Atrab Saudi.
Sedangkan Idun Rohim Zen, 87, dari embarkasi Palembang kelompok terbang (kloter) PLM 20 dan Suharja Ardi, 71, dari embarkasi Kertajati kloter KJT 10, masih terus dalam pencarian.
Kepala Satuan Operasi (Kasatop) Armuzna Kolonel Laut Harun Al Rasyid memastikan telah mengebumikan jenazah Niron di Pemakaman Umum Saraya yang dekat dengan lokasi wukuf di Arafah pada Selasa 11 Juli 2023.
Hal itu dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan keluarga dan istri Niron yang mendampinginya selama menjalani pelaksanaan ibadah haji, serta berkoordinasi dengan pihak penyelenggara haji Arab Saudi.
“Satu Jemaah telah kami temukan, dan sudah selesai kami makamkan baru saja,” kata Kolonel Laut Harun yang juga Bidang (Kabid) Linjam Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melalui pesan whatsapp Selasa malam (11/7/2023).
Kepada tim Media Centre Haji (MCH), Harun mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan pencarian sejak ketiga Jemaah haji tersebut dinyatakan tidak lagi bersama rombongan satu kelompok terbang (kloter)-nya. Bahkan, Harun membagi ke dalam beberapa tim melakukan penyisiran di berbagai lokasi, termasuk RS di Arab Saudi maupun di kamar jenazah.
Bahkan mulai pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS) Selasa (11/7/2023) sudah melakukan pencarian di dua tempat. Pertama, di police station di Surtoh. Yakni Kepolisian Arab Saudi yang membawahi wilayah Mina. Kemudian, kedua, menjadwalkan pencarian di Salajah Muaisyim, tepatnya di ruang jenazah Muasyim. Kemudian ketiga, merencanakan bergerak ke RS An-Nur.
“Ketika kami berada di Surtoh Mina, kami berkoordinasi dengan Mas’ul di sana, untuk melihat data jemaah haji Indonesia dan ketiga nama Jemaah haji yang hilang tersebut belum kami temukan di situ,” katanya.
Namun tiba-tiba ada kabar masuk melalui whatsapp, bahwa ada ciri-ciri orang yang dicari berada di RS An-Nur.
“Setelah itu kami dan tim bergerak ke sana pukul 10.15 WAS, berkoordinasi dengan pihak Masyariq yang ada di RS An-Nur. Kemudian kami ke Kismul Mutawaffiyat atau bagian kematian. Di situ kami menemukan informasi yang mengarah pada salah seorang dari ketiga jemaah yang kami cari,” katanya.
Benar juga, setelah diteliti dari tanda-tanda jenazah semasa masih hidupnya ada kecocokan. Pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum Niron. Setelah musyawarah, kami dengan keluarga dan pihak Masyariq atau Mktab menuju ke ruang jenazah.
“Di tempat itu, istri Almarhum Niron setelah melihat ciri-ciri khusus yang melekat di tubuh jenazah tersebut. Maka beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” katanya.
Setelah itu pihaknya berkoordinasi dengan pihak maktab. Bersyukur pihak maktab merespon dengan melakukan pencocokan yang lebih akurat lagi dengan beberapa data seperti paspor dan visa.
“Ciri-ciri khusus dicocokkan lagi, termasuk sidik jari. Setelah ada kepastian, kami musyawarah dengan keluarga, agar jenazah tersebut segera kita urus dan hari ini juga kita salatkan dan kebumikan,” katanya.
Kendati sempat dengan negosiasi yang cukup panjang dan alot, Alhamdulillah semua bisa berjalan lancar. Tepatnya pukul 20.15 WAS tanpa diduga, jenazah bisa langsung dimandikan dan dikafankan.
“Pihak maktab dan pengurus di Arab Saudi ini merespons keinginan kita dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram dan disalatkan di sana. Setelah disalatkan, jenazah kami bawa ke pemakaman di daerah Saraya,” tuturnya.
Terkait informasi kali pertama ditemukan, Kol Laut Harun belum bisa memberikan keterangan lebih rinci. “Untuk informasi lebih lanjut, kami tidak menerima lebih detil. Yang jelas kami menemukan jemaah tersebut sudah berada di RS An-Nur, tepatnya di ruang jenazah yang ada di belakang RS tersebut. Setelah itu baru kita urus sesuai prosedur yang berlaku di sini,” katanya.
Terkait dua Jemaah haji lainnya yang masih belum ditemukan, pihaknya sudah melakukan konfirmasi dengan Kepolisian dan Maktab Arab Saudi.
“Besok (hari ini, red) kami lanjutkan pencarian agar lebih detil lagi. RS yang telah kami kunjungi selama ini akan kita kunjungi lagi. Mudah-mudahan ada nama dua jemaah yang masih kita cari,” katanya.
Bahkan, imbuh Harun, pihaknya telah menyebar tim berbeda dari setiap waktu. Bahkan ada perubahan-perubahan jadwal. “Sebagaimana saya sampaikan tadi, pencariannya kami perluas sampai ke Jeddah. Besok insyaAllah akan kami lakukan lagi. Tak menutup kemungkinan area di Thaif pun akan kami telusuri,” imbuhnya.
Bahkan pihaknya sudah berkali-kali menyisir RS An-Nur. “Kalau hitungan waktu dan limit pencarian kita, kayanya sudah lebih waktu ketiga, bisa terhitung yang keempat. Karena bukan hanya di ruang jenazah saja yang kita cari, tapi juga di ruang-ruang isolasi, icu, dan perawatan,” katanya.
Terkait respon pihak kepolisian Arab Saudi, sangat koperatif. Bahkan mereka minta nomor kontak tim slaber PPIH Arab Saudi. “Ketika ada informasi terbaru, beliau akan menginformasikan ke kita,” katanya.
Diakuinya, terkait Jemaah haji hilang, pihaknya yang memberikan informasi melalui whatsapp.
Karena selama dari hasil pengembangan dengan menyebar nomor telepon, informasi dari berbagai macam grup bisa didapatkan.
Perlu diketahui, pihak Arab Saudi tidak akan sembarangan menguburkan jenazah yang ditemukan, sebelum mengetahui nama penanggungjawabnya. Sebetulnya ketika sudah diketahui mas’ulnya, penanggungjawabnya maka sebagaimana syariat agama di sini, begitu tahu ada jenazah maka segera dimakamkan.
“Karena belum diketahui identitasnya dan siapa penanggungjawabnya, kalau di sini tidak mudah dimakamkan. Jadi begitu tadi sudah ada penanggungjawabnya dan jelas ciri-cirinya, maka malam itu juga kita urus jenazahnya untuk dimakamkan.