Di tengah-tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat tampaknya dunia pendidikan dan dunia usaha harus mampu beradaptasi karena kalau tidak maka kampus-kampus dan mal-mal yang ada bisa-bisa hanya menjadi sarang burung walet.
Begitu yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum MUI Pusat, buya Anwar Abbas. Menurut dirinya masih untung kalau yang menghuninya burung walet karena masih bisa mendatangkan keuntungan tapi kalau burung-burung dan binatang yang hidup disana adalah burung dan binatang yang tidak berharga seperti tikus dan burung-burung kecil lainnya maka tentu kerugian besarlah yang akan terjadi.
“Untuk itu dunia pendidikan dan dunia usaha harus sama-sama berbenah. Artinya bagaimana dunia pendidikan harus bisa mengantisipasi perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha dan perilaku konsumen. Ini penting kita perhatikan dan seriusi karena saat ini banyak mal-mal dan pusat pertokoan serta ruko-ruko yang kosong karena kehadiran dari marketplace,” ujarnya.
Juga di samping itu kita lihat lebih dari 30 perusahaan taxi tutup dengan hadirnya ojek online dimana para konsumen bisa memesan
kendaraan apakah mobil atau motor dengan menggunakan teknologi internet dengan memanfaatkan aplikasi pada smartphone.
Bahkan tidak hanya itu kedepan akan banyak lembaga-lembaga keuangan seperti bank, bpr, lkm dan koperasi akan terdowngrade karena para nasabahnya telah berpindah ke fintech, branchless bank P2P lending dll.
Keadaan dunia usaha dan perilaku konsumen yang sudah berubah seperti itu kalau tidak dapat diantisipasi oleh dunia pendidikan maka tentu sekolah-sekolah dan kampus-kampus tersebut akan ditinggalkan oleh murid dan mahasiswanya apalagi sekarang pihak perusahaan dalam menerima karyawan baru sudah mulai kurang melihat dan mempersoalkan dia sekolah dan kuliah di mana, di jurusan atau prodi apa serta IPnya berapa, tapi para pelamar tersebut ditanya dan dituntut tentang kontribusi apa yang bisa mereka sumbangkan kepada pihak perusahaan.
Jadi tampak sekali dunia usaha saat ini dan kedepan akan sangat membutuhkan kompetensi dan integrity yang mumpuni dari sang pelamar yang mereka harapkan akan dapat membantu dan membuat perusahaan mereka tidak hanya sekedar survive tapi juga bisa growing atau tumbuh dan berkembang dengan baik.
Untuk itu ditengah-tengah persaingan yang ketat saat ini tidak hanya dalam skala lokal dan nasional tapi juga dalam skala global maka dunia pendidikan kita tidak hanya dituntut untuk bisa melakukan dan meningkatkan link and match atau relevansi dari dunia pendidikan yang diselenggarakannya dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha serta dunia industri khususnya, tapi juga diharapkan dunia pendidikan kita akan bisa melahirkan lulusan-lulusan yang kreatif dan inovatif serta memiliki integrity yang tinggi.
“Ini penting dilakukan secara simultan untuk membuat dunia usaha dan dunia pendidikan kita mampu mendorong terjadinya akselerasi agar negeri ini bisa menjadi negeri yang maju yang diperhitungkan oleh dunia, dimana rakyatnya hidup dengan aman, tenteram, damai, sejahtera dan bahagia,” pungkasnya.