Yogyakarta, Panjimas – Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2 PP Muhammadiyah) mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang berlangsung di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan Yogyakarta, mulai Jumat hingga Ahad (07-09/07). Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota LP2 PP Muhammadiyah, termasuk dewan pakar, pimpinan, serta anggota LP2 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
Rakernas ini bertujuan untuk memperkenalkan kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait pengembangan pesantren dalam lima tahun ke depan. Selain itu, juga untuk menyosialisasikan program LP2 PP Muhammadiyah tahun 2022-2027, sesuai dengan amanah Muktamar ke-48 di Surakarta pada tahun 2022. Acara ini juga diharapkan menjadi wadah koordinasi, konsolidasi, dan kolaborasi antara seluruh pimpinan LP2 PP Muhammadiyah.
Ketua LP2 PP Muhammadiyah, Maskuri, menjelaskan bahwa Rakernas ini menjadi forum penting dalam membangun gagasan yang mampu memajukan pesantren yang berada di bawah naungan Muhammadiyah. Ia mengungkapkan harapannya agar melalui forum ini, ide-ide yang konstruktif dapat muncul untuk kemajuan pesantren di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Dewan Pakar LP2 PP Muhammadiyah, Habib Chirzin, merasa bangga bahwa Rakernas tingkat pusat ini diadakan di MBS Prambanan Yogyakarta. Menurutnya, ini menunjukkan adanya perkembangan dan kemajuan yang terus berlangsung, sehingga kegiatan nasional seperti Rakernas dapat dilakukan dengan baik.
Dalam informasi tambahan, saat ini tercatat sekitar 440 pesantren Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, data tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Hal ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam mengembangkan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang berkualitas di tanah air.
Rakernas LP2 PP Muhammadiyah di MBS Yogyakarta diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat dan meningkatkan peran pesantren dalam mendidik generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia, serta mendorong pembangunan pesantren yang lebih baik di masa depan.